RadarBanyuwangi.id – Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi semakin menyempurnakan fasilitasnya untuk mendukung keperluan santri. Kamis (26/12), pondok pesantren terbesar di Banyuwangi itu meresmikan klinik kesehatan yang diberi nama Klinik Assyifa Darussalam Blokagung yang berlokasi di Dusun Blokagung, Desa Karangdoro.
Klinik yang akan beroperasi 24 Jam tersebut, dibangun seiring mendesaknya kebutuhan pelayanan kesehatan, terutama untuk belasan ribu santri yang nyantri di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung itu. “Kita maksimalkan pusat kesehatan dalam bentuk Klinik Assyifa, sebelumnya hanya ada Poskestren (Pusat Kesehatan Pesantren),” kata kepala Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP), Sekretaris Umum dan Kabid Keuangan Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, KH Abdul Munib Syafaat.
Didampingi pimpinan Klinik Assyifa, KH Abdul Kholiq Syafaat, Gus Munib, sapaan KH Abdul Munib Syafaat ini menjelaskan, klinik ini sebenarnya sudah diinisiasi sejak 1979 oleh KH Ahmad Hisyam Syafaat dan KH Hasyim Syafaat. “Dulunya berbentuk balai pengobatan dan diberi nama Assyifa yang artinya kesembuhan,” ujarnya.
Baca Juga: Kawanan Pemabuk Keroyok Warga di Lapangan Dusun Dadapan, Desa Karangsari Banyuwangi
Menurut Gus Munib, klinik yang dibangun sejak empat tahun lalu sambil menunggu proses pelengkapan perizinan itu, akan menyedihkan sejumlah fasilitas. Terutama, pelayanan klinik umum, klinik gigi, dan klinik kesehatan ibu dan anak. “Juga ada Instalasi Gawat Darurat (IGD), ada pelayanan persalinan, rawat inap, dan juga laboratorium,” tuturnya.
Klinik dengan motto Pelayanan Santun, Peduli, dan Sepenuh Hati itu, terang Gus Munib, dalam operasionalnya bekerja sama dengan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) Indonesia melalui PT Rolas Nusantara Medika (RNM). “Karena ini pelayanan kesehatan, tentu kita tidak bisa membuka langsung sendiri, ada pendampingan dari sisi managerial dan lain sebagainya,” ucapnya.

KESEHATAN: Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung KH Ahmad Hisyam Syafaat menyerahkan potongan tumpeng tanda peresmian Klinik Assyifa kepada Pimpinan Klinik Assyifa KH Abdul Kholiq Syafaat. (Salis Ali/Radar Genteng)
Untuk akreditasi, jelas dia, yayasan menargetkan akan selesai pada Mei 2025 mendatang. Saat akreditasi itu sudah turun, Klinik Assyifa bisa melayani pasien BPJS. “Untuk bangunan sebenarnya sudah siap jadi rumah sakit, tapi kita tidak mau terburu-buru, kita ingin mulai dari bawah dan pelan-pelan meningkat,” katanya.
Sebagai klinik yang kental dengan sentuhan pesantren, Gus Munib menyebut ada perbedaan besar antara Klinik Assyifa dengan klinik lain. Sekitar 12 ribu santri yang ada di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, akan diminta berkirim bacaan surah Al Fatihah dan doa lain untuk pasien di Klinik Assyifa. “Kita support secara medis dan nonmedis, pengasuh dan para santri setiap habis salat fardu dan salat malam, akan mengirim doa untuk seluruh pasien di Klinik Assyifa agar diberi kesembuhan,” ungkapnya.
Perwakilan IHC, Syaiful Nur Hamzah mengatakan, akan full support segala keperluan Klinik Assyifa di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung ini. “Kami akan bantu pendampingan untuk mendapatkan akreditasi, dan support penuh segala kegiatan yang diadakan Klinik Assyifa. Ini sesuai mandatory perusahaan membantu pelayanan masyarakat di Indonesia,” ucapnya.(sas/abi)