Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Gerak Gemulai Tarian Bunga Teratai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Gadis-gadis-cantik-menyuguhkan-tarian-bunga-teratai-(wu-qi-xing-fu-gu)-dalam-malam-puncak-Imlek-di-Klenteng-Hoo-Tong-Bio-Banyuwangi-Sabtu-malam-kemarin.

BANYUWANGI – Puncak perayaan Imlek ke- 2567 dilangsungkan di Klenteng Hoo Tong Bio Banyuwangi Sabtu malam kemarin (13/2). Sekitar 3.000 undangan memadati klenteng yang beralamat di Jalan Ikan Gurami nomor 54 Banyuwangi tersebut.

Puncak Imlek itu dihadiri hampir seluruh perwakilan dan masyarakat keturunan Tionghoa dari seantero Banyuwangi. Tak hanya umat dari dua Klenteng Hoo Tong Bio dan Tik Liong Tian, sebagian besar anggota paguyuban Tionghoa dari seluruh kecamatan berduyun-duyun meramaikan kemeriahan malam Imlek.

Mereka merayakan dengan cara bernyanyi dan makan bersama di aula Klenteng Hoo Tong Bio. Beragam tarian disuguhkan dalam malam puncak Imlek tersebut. Ada penampilan tarian bunga teratai (wu qi xing fugu) yang dimainkan  oleh gadis-gadis Tionghoa.

Dengan gerakan tubuh yang  gemulai, gadis-gadis cantik tampil memukau di hadapan ribuan undangan. Ketua Komunitas Tionghoa Banyuwangi Endrawan  menuturkan, acara yang dihadiri ribuan orang itu baru pertama kali terselenggara.

Sebelumnya, perayaan Imlek hanya dilakukan sendiri-sendiri, baik oleh klenteng, paguyuban, maupun Individu. Namun kali ini semua  masyarakat Tionghoa dari seluruh usia ikut diundang.

Total ada sekitar 3000 orang yang hadir malam itu. Selain bernyanyi dan berbahagia bersama, panitia ikut membagikan santunan kepada warga kurang mampu dan yatimpiatu.  Tak hanya itu, pada malam itu mereka pun menyumbang ke  masjid dan pondok pesantren.

“Kita ikut mengajari masyarakat agar menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitarnya, jadi tak hanya bersenang-senang,” kata Endrawan. Salah satu pengurus Klenteng Hoo Tong Bio, Suryo Utomo menambahkan, bahwa kebahagiaan  yang mereka bagikan malam itu setidaknya dapat dirasakan semua pihak.

Karena itu dari awal sudah disiapkan Banyak kursi baik di  dalam maupun luar aula Klenteng  Hoo Tong Bio agar semua bisa ikut menyaksikan. “Kita bagikan 1.400 undangan kemarin, satu undangan kita peruntukkan untuk  dua orang, dan syukur sekitar  3000-an orang hadir, jika ada rejeki  mungkin tahun depan kita  selengarakan lagi,” kata Suryo.

Sementara itu, Ketua Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hoo Tong Bio, Susana Indriyati, menjelaskan, jika masyarakat keturunan Tiong Hoa ini cukup banyak di  Banyuwangi. Dan tidak semuanya memiliki nasib yang beruntung.  Jadi pada malam perayaan Imlek  ber sama ini, semuanya dapat merasakan  kebahagiaan bersama meskipun  hanya diwujudkan dengan  bernyanyi dan makan bersama.

“Kesempatan Imlek bersama ini menjadi waktu kita untuk bisa saling berbagi, karena semuanya berkumpul tanpa membeda-bedakan. Mereka bisa berbahagia bersama, Yang jelas semua ini karena Gus Dur,” kata Susan. (radar)