Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

475 Ribu Pemudik Eksodus

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ASDP Tegaskan Tarif Feri Normal

KALIPURO – Para pemudik dari Pulau Bali terus mengalir ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan ASDP Ketapang kemarin. Pada H minus 2 Lebaran kemarin kendaraan  yang menyeberang terpantau semakin banyak. Selain penumpang pejalan kaki, dominasi pemudik kendaraan roda dua dan mobil pribadi juga terlihat di Pelabuhan ASDP Ketapang.

Terlebih pada penyeberangan malam hari sampai subuh. endaraan pemudik dari Pulau  Bali yang datang ke Pelabuhan ASDP Ketapang lebih ramai dibandingkan siang hari. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi sejak dini hari kemarin, kepadatan kendaraan pemudik dari Pulau Bali terlihat berdasar selalu penuhnya kapal.

Manajer Operasional PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, Saharuddin Koto, membenarkan pertumbuhan kendaraan yang menyeberang pada malam hari lebih ramai  dibandingkan siang. Kepadatan pemudik selalu terjadi pada malam hari sejak pukul 22.00 sampai pagi.

”Habis salat tarawih  dan habis sahur penumpang  lebih banyak yang menyeberang dari Bali,” kata Saharuddin. Berdasar data penumpang yang  sudah menyeberang ke Pulau  Jawa sejak H-7 lalu sampai H-2 kemarin ada sekitar 70.000 motor  yang menyeberang dan mobil sekitar 46.000 unit.

Sementara itu, ada sekitar 475.000 penumpang yang telah menyeberang ke Pulau Jawa. ”Ada peningkatan sekitar 46 persen dibandingkan tahun lalu,” terangnya. Tren arus pemudik dari Bali dibandingkan tahun lalu juga  berubah. Jika tahun lalu banyak  pemudik yang memilih pulang mendekati Lebaran, tapi tahun ini sepertinya itu tidak berlaku.

Pantauan pihak ASDP, tren pemudik  yang menyeberang sudah merata di setiap hari. ”H-4 lalu  roda empat yang mendominasi,  H-5 sampai H-2 ini roda dua yang mendominasi. Tren mudik sudah merata. Itu artinya masyarakat sudah memahami maksud kita agar pulang lebih awal demi  tidak macet,” jelasnya.

Sementara itu, pihak ASDP Ketapang menegaskan bahwa dual tarif yang pernah direncanakan urung diberlakukan.  Pihak ASDP Ketapang juga menegaskan bahwa tarif penyeberangan pada siang dan malam berlaku normal seperti tarif sebelum puncak arus mudik.

”Kalau ada laporan kenaikan tarif pada malam hari itu tidak ada. Itu isu yang menyesatkan,” tegas Saharuddin. Kalau ada penumpang yang mengaku tarif kapal, baik dari Bali maupun menuju Bali, naik  dua kali lipat, Saharuddin menegaskan agar segera melapor ke kantor ASDP Ketapang.

Sebab, pemberlakuan dual tarif siang-malam benar-benar urung dilaksanakan. ”Kalau ada yang lapor begitu, catat namanya siapa dan jam berapa dia berangkat, nanti akan kita tindak lanjuti,” pungkas Saharuddin. (radar)