Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Angin Kencang, Nelayan Wait and See

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

anginBANYUWANGI – Sehari pasca embusan angin kencang menerjang wilayah Banyuwangi, para nelayan yang menyandarkan perahu di kawasan Pantai Boom, Banyuwangi, masih berharapharap cemas kemarin (14/5). Para nelayan yang mayoritas berasal dari Pulau Madura itu pun masih wait and see sebelum menentukan melaut ataukah tidak.

Misbah, 51, nelayan asal Sumenep, Madura, mengatakan, Senin malam (13/5), dirinya dan para nelayan lain yang biasa beroperasi di kawasan Pantai Boom tidak berani melaut lantaran ombak tinggi melanda di perairan Selat Bali. Hingga kemarin sore, Misbah masih terus mengamati perkembangan situasi di perairan sebelum memutuskan melaut ataukah tidak. Dikatakan, dalam kondisi normal, para nelayan di kawasan Pantai Boom sudah berangkat melaut sekitar pukul 16.00.

Namun, lantaran angin masih berembus kencang, para nelayan memilih menunda keberangkatan seraya menunggu situasi membaik. “Kami masih menunggu angin kencang reda. Namun jika kondisinya tetap seperti ini (kemarin sore kecepatan angin masih cukup tinggi), kami tidak akan melaut,” ujarnya. Kacong, 40, nelayan yang juga berasal dari Sumenep menambahkan, untuk menjaga keselamatan, dia dan rekanrekannya tidak akan melaut jika angin masih bertiup kencang.

“Daripada bahaya, lebih baik tidak melaut,” kata dia. Seperti diberitakan, cuaca ekstrem melanda wilayah Banyuwangi Senin (13/5). Betapa tidak, cuaca yang semula panas, tiba-tiba berganti dengan hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang. Prakirawan Stasiun Meteorologi Banyuwangi, Gigik Nurbaskoro mengatakan, fenomena hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih berpeluang terjadi dalam satu hingga dua hari ke depan.

“Di awal musim kemarau seperti saat ini, fenomena serupa masih berpeluang terjadi dalam satu hingga dua hari ke depan,” ujarnya. Dikatakan, hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang tersebut disebabkan oleh pengaruh lokal. Yakni terjadinya konveksi awan yang cukup kuat di atas daratan Banyuwangi. “Diawali penyinaran matahari yang cukup terik, hal ini mengakibatkan tekanan udara rendah di wilayah Banyuwangi.

Tekanan udara rendah, itu memicu terjadinya awan Cumolonimbus (Cb) yang dapat menyebabkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang,” paparnya. Lebih jauh Gigik mengungkapkan, kecepatan angin yang melanda pusat Kota Banyuwangi dan sekitarnya kemarin mencapai 18 knot atau setara 35 Kilometer (Km) per jam. Dia pun mengimbau warga agar waspada terhadap peluang terjadinya hujan lebat disertai angin kencang yang masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan. “Potensi angin puting beliung juga masih ada,” pungkasnya. (radar)