BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memulai sinergi dengan PT Angkasa Pura (AP) II untuk pengembangan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Direktur Komersial PT AP II Daan Ahmad di Terminal Bandara Blimbingsari, seusai penerbangan perdana Jakarta-Banyuwangi oleh Garuda Indonesia, Jumat (8/9).
Penandatanganan MoU tersebut turut disaksikan Menteri Pariwisata RI Arief Yahya dan Kepala Bandara Blimbingsari Dodi Dharma Cahyadi. Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso dan Direktur Navigasi Penerbangan Kemenhub Yudhisari ikut memberangkatkan pesawat Garuda dari Jakarta ke Banyuwangi.
Daan mengatakan, setelah penandatanganan MoU ini, AP II akan bekerja mendorong pengembangan Bandara Banyuwangi. ”Sebagai langkah awal, kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Pemkab Banyuwangi untuk melihat hal-hal mana yang akan dikembangkan,” kata Daan.
Setidaknya ada dua aspek yang akan dikembangkan, yakni sisi udara dan sisi darat. Untuk sisi udara, AP II akan membantu maskapai untuk membawa lebih banyak trafik. Karena frekuensi penerbangan sangat dibutuhkan untuk membuat bandara lebih besar dari sebelumya
“Di sini masih sangat mungkin untuk create traffic lebih banyak lagi. Target kita memang naikin trafik. Dan ke depan, seiring perkembangan, bandara ini bisa dikembangkan menjadi bandara internasional. Dari sisi darat, kami sudah siapkan beberapa pengembangan, ada investasi-investasi baru untuk bandara ini,” kata Daan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih kepada semua pihak yang terus membantu pengembangan Bandara Banyuwangi. Dia mencontohkan peran Kemenhub yang sangat luar biasa dalam mendukung pengembangan Banyuwangi.
”Pak Menteri Perhubungan luar biasa kerjanya. Beliau selalu menyemangati kita untuk berbenah. Kemenhub juga menjadi pihak yang punya peran luar biasa sehingga Bandara Banyuwangi bisa berkembang sepesat ini,” ujarnya.
”Tambahan sinergi dengan AP II ini tentu akan terus mendorong pengembangan Bandara Banyuwangi, sehingga makin bermanfaat menggerakkan ekonomi lokal,” imbuh Anas.
Bandara Banyuwangi sendiri mulai beroperasi 2010. Sejak 2014, pemerintah daerah mengembangkan terminal baru berkonsep hijau pertama di Indonesia dengan dana APBD Banyuwangi dan Pemprov Jatim.
Rute ke Banyuwangi sendiri dilayani sebanyak enam kali sehari, yaitu tiga dari Surabaya oleh Garuda Indonesia dan Wings Air. Ada pula rute Jakarta-Banyuwangi oleh Nam Air sebanyak dua kali dan baru saja ditambah satu kali oleh Garuda Indonesia. Jumlah penumpang di bandara tersebut terus melonjak. Pada 2011, jumlah penumpang baru 7.826 orang per tahun, lalu melonjak hingga 1.339 persen menjadi 112.661 orang pada 2016, dan tahun ini diyakini tembus 150.000 orang. (banyuwangikab.go.id)