MUNCAR-Diduga karena sering gagal panen saat menanam semangka dan melon, para petani di wilayah Kecamatan Muncar, kini banyak yang memilih menanam cabai. Sebab, mereka tidak mau rugi lagi.
Para petani yang memilih menanam cabai ini, ternyata banyak yang belum pengalaman. Mereka beranggapan, menanam cabai lebih mudah dan lebih menjanjikan. “Kemungkinan saja bisa lebih berhasil dibandingkan menanam semangka,” cetus Agus Tirto, 48, warga Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.
Pada musim hujan ini, terang dia, petani yang sebelumnya menanam semangka dan melon, kini banyak yang menanam cabai kecil dengan cara tumpang sari. “Kita ingin beberapa bulan ke depan bisa lebih baik,” harapnya.
Meski para petani tidak ada berpengalaman dalam menanam cabai, mereka akan terus berusaha untuk bisa menanam dengan baik. Apalagi, saat ini tanaman buah semangka lagi sedang terserang jamur downy mildw. “Mending mencoba yang baru, daripada harus melawan jamur downy mildw dan tidak ada hasilnya,” cetusnya.
Karena belum berpengalaman ini, Agus berharap ada pendampingan dari pemerintah dengan memberikan teknis penanaman yang baik dan benar. “Untuk tanaman cabai, kita ini masih pemula, dan petani hanya dengan modal nekat,” dalihnya.
Petani lainnya, Hendrik, 45, mengaku belum pernah menanam cabai. Dan dirinya juga belum mengerti dan memahami karakter dan cara menanam cabai dengan benar. Sebab, selama ini hanya menanam melon dan semangka. “Saya malah tidak tau tekniknya menanam cabai,” cetus petani yang tinggal di Desa Sumbersewu, Kecamatan Muncar.
Hendrik menyebut saat ini menanam cabai di lahan seluas satu hektare. Untuk lahan seluas itu, membutuhkan 25 ribu bibit cabai dengan perhitungan 100 hari bisa panen. “Kalau perhitungannya jelas, tetapi kenyataannya juga belum tahu,” katanya.(radar)