Banyuwangi, Jurnalnews.com — Banjir arus Sungai Bajulmati ternyata membawa berkah bagi warga sekitar. Selain banyaknya kayu hutan yang dapat dipungut oleh warga bantaran sungai di plengsengan Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, warga yang tergabung dalam komunitas penambang pasir juga mendapat rezeki nomplok.
Suasana ramai tampak sejak Rabu, 26 November 2025. Sebanyak 15 anggota penambang pasir sungai terlihat bersiap menunggu air surut. Begitu aliran sungai mulai tenang, mereka langsung memasang tanda di tepi sungai pada gundukan sedimen yang terbentuk akibat banjir. Tanda berupa ranting atau anjir digunakan untuk mengklaim lokasi yang akan digarap.
Suparman (51), salah satu penambang asal Desa Bimorejo, mengaku setiap musim banjir menjadi momen yang menguntungkan.
“Alhamdulillah, habis banjir sedimen pasir dari atas biasanya banyak. Rata-rata kami bisa mengumpulkan sampai dua pickup,” ujarnya.
Ia menambahkan, pekerjaan menambang pasir dilakukan bersama istrinya agar lebih cepat.
“Biasanya di sini kerja bareng istri biar cepat. Kalau lama, takut keburu hilang kena banjir lagi. Kadang sampai malam,” terang Parman saat ditemui Jurnalnews di lokasi.
Senada dengan Parman, penambang lainnya, Khoirul Nasikin (37), justru berharap musim hujan tiba karena sedimen pasir terus bertambah.
“Syukur kalau habis hujan. Bisa dapat dua pickup, Kalau kemarau paling cuma satu. Satu pickup dihargai 100 ribu,” ungkapnya.
Para penambang bekerja menggunakan peralatan sederhana berupa skop, ayak, serta alat angkut seperti cikrak bambu dan argo. Bagi mereka, banjir bukan sekadar bencana, melainkan rezeki alam yang patut disyukuri. (Venus Hadi)
