Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Cabut Subsidi 219 Ribu Pelanggan PLN

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sekitar 219 ribu pelanggan PLN daya 900 Volt Ampere (VA) di Banyuwangi resmi dicabut mulai Januari 2017. Dari total 266 pelangganan daya 900 VA, hanya 47 ribu pelanggan yang masih mendapat jatah subsidi.

Manajer Area PLN Banyuwangi,  Dwi Alfan Zuneidi, melalui Asisten  Manajer Pelayanan dan Administrasi, Didik Hendro Utomo mengatakan, jumlah rumah tangga penerima subsidi listrik Banyuwangi berdasar survei totalnya ada 266 ribu.

“Kami sudah melakukan pengecekan data lagi berdasar perintah dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di peroleh jumlah RTM menjadi 219 ribu. Sisanya 47 ribu termasuk dalam  rumah tangga kurang mampu. Sehingga rumah tangga inilah yang masih bisa menikmati subsidi  listrik,” ujar Didik.

Didik mengungkapkan, 47 ribu rumah tangga penerima subsidi listrik nanti di cek ulang. Hasil pengecekan menunjukkan satu  per sen dari 47 ribu masih belum  jelas penggunaan listriknya. “Kalau  memang pelanggan PLN, mana  nomor pelanggannya? Tapi jika  cuma nunut beberapa lampu saja. Kita cari siapa yang dia nunuti. Orang yang menjadi nunutan itulah yang akan dikenai beban tagihan listrik.” katanya.

PLN Banyuwangi telah melakukan sosialisasi kepada beberapa perangkat kecamatan mengenai mekanisme pengaduan kepesertaan subsidi listrik. Didik mengatakan sejauh ini belum ada warga yang mengadu kepada perangkat lurah, kecamatan, ataupun desa.

“Belum ada warga yang mengadu karena pengurangan subsidi listrik RTM ini dilakukan secara bertahap oleh pemerintah. Tahap pertama telah berlaku sejak 1  Januari lalu hingga Februari berakhir. Pelanggan listrik 900 VA kategori RTM saat masih menerima subsidi, rata-rata membayar Rp 74.740 per bulan. Sekarang menjadi Rp 98 ribu per bulan,” tandasnya.

Sementara itu, tanggapan warga Banyuwangi beraneka ragam terhadap pengalihan subsidi listrik ini. Taufik, kontraktor asal Sukowidi, setuju  adanya pengalihan subsidi listrik ini. “Saya setuju dengan pengalihan subsidi ini, supaya warga yang benar-benar kurang mampu dapat menikmati  listrik juga,” paparnya.

Hal yang berbeda disampaikan oleh Dini. Dini mengaku lebih baik jika subsidi tetap diberlakukan. “Per bulan tagihan listrik kami sekitar Rp 150 ribu. Jika subsidi dialihkan otomatis beban kami kan semakin banyak,” pungkasnya. (radar)