Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Cekcok, Anak Tewas di Tangan Bapak Kandung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Warga Desa Kesilir, tepatnya RT 3-RW 5, Dusun Sumberbening, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, digegerkan dengan peristiwa pembunuhan pagi kemarin (25/2). Redo Kristiawan, 25, ditemukan bersimbah darah di  kamar mandi yang berada di luar  rumahnya, dengan kondisi luka di bagian leher.

Yang bikin miris, yang diduga menghilangkan nyawa Redo Kristiawan adalah Karniawan yang merupakan bapak kandung korban. Hingga sore kemarin, jenazah Redo langsung dilakukan upaya pemakaman. Sebelumnya, jasad pemuda yang pernah mengalami  gangguan jiwa itu sempat dibawa  ke RSUD Blambangan untuk dilakukan pemeriksaan.

Sementara itu hingga berita ini  ditulis tadi malam, Karniawan masih menjalani pemeriksaan di Polsek Siliragung. Kapolsek Siliragung AKP Endro Abrianto, melalui  Kanitreskrim Aiptu Solikin kepada wartawan Jawa  Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, sejauh ini  dari pemeriksaan empat saksi atas kejadian tersebut, polisi resmi menetapkan ayah korban sebagai  tersangka.

“Tersangka atas nama Karniawan, usia 55 tahun, korban Redo Kristiawan,” jelasnya.  Menurut Aiptu Solikin, dari sejumlah saksi dan tersangka menyebutkan bahwa nyawa Redo melayang setelah terlibat pertengkaran. Pagi itu, sekitar pukul 04.00, Karniawan membangunkan Redo.

Karena pagi itu, Karniawan berencana mengantar Redo yang mengalami sakit telinga untuk berobat ke Kecamatan Genteng yang berjarak sekitar 30 Kilometer (Km). Saat dibangunkan, Redo justru menanggapi dengan marah-marah.  Redo mengamuk dan sempat  melakukan pelemparan terhadap Karniawan.

“Pagi dibangunkan, ternyata ngamuk-ngamuk. Bapaknya disawat (dilempar) dengan magic-com,” ucap Kanitreskrim Aiptu Solikin.  Tidak hanya itu, untuk menghindari amuk dan lemparan Redo, Karniawan langsung berlari keluar  dan menghindar.

Namun, Redo  korban tetap mengejar dan terus mengamuk. Bahkan, Redo sempat melemparkan bongkahan batu bata ke arah bapak kandungnya.  Melihat aksi amuk anaknya yang berlebihan, Karniawan menjadi emosi. Karena sudah terlanjur  emosi, Karniawan pun membalas  aksi anaknya yang pernah mengalami gangguan jiwa itu.

“Ayahnya emosi, dia mengambil batu bata  yang sebelumnya dilempar korban  ,dan kemudian menghantamkan ke arah leher depan korban,” jelas Aiptu Solikin. Sementara itu, kejadian perkelahian bapak-anak itu masih berlanjut. Kali ini, perkelahian Karniawan yang sudah emosi dengan Redo yang mengamuk itu berlanjut  di kamar mandi yang berada di  luar bangunan rumah utama.

“Terjadi pergumulan di dalam jeding, kepala dibenturkan di jeding, luka robek dan sebagainya,”  jelasnya. Dari informasi yang masuk ke Polsek Siliragung, diketahui korban  sebelumnya sempat dikabarkan  mengalami gangguan jiwa. Redo juga dikabarkan pernah dirawat di rumah sakit di Tulungagung.

“Dia pendiam, Kondisi kejiwaan korban pernah mengalami tapi  dulu,” ucapnya.  Hingga tadi malam, polisi masih terus melakukan pemeriksaan dan juga mengamankan barang bukti yang digunakan dalam aksi  pertengkaran tersebut. “Barang bukti bongkahan tembok dari bata  merah, magic com kita amankan,”  jelas Solikin.

Hal ini dikuatkan keterangan para tetangga. Salah satu tetangga  dekat korban, Mujiono mengatakan,  bapak-anak itu memang sering terlibat cekcok dan pertengkaran. “Si anak ini sering mengancam  bapaknya kalau minta sesuatu. Pernah kejadian bapaknya dibawakan pentung dan minta tolong,”  jelas Mujiono.

Menurut petugas, kondisi kejiwaan  korban juga sedikit menga lami gangguan kejiwaan. “Latar belakang  korban depresi dan gangguan kejiwaan, tapi akhir-akhir ini sehat,”  jelas kanitreskrim. (radar)