Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dana Belum Turun, Utang untuk Bedah Rumah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

CLURING-Rumah Tasripan, 36, tukang servis TV asal Dusun Cempokosari, Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring, yang rumahnya nyaris ambruk dan tidak mampu memperbaiki, akhirnya dapat bantuan bedah rumah. Sejak Minggu (12/3), warga  telah gotong royong membongkar rumahnya yang berada di RT 1, RW 4 itu untuk diperbaiki.  Bahan material seperti pasir,  sudah datang sejak Sabtu (11/3).

“Kita gotong royong memperbaiki rumahnya Tasripan,” cetus ketua RT 1, RW 4, Hojin. Hojin menyebut Tasripan yang rumahnya akan ambruk itu, selama ini telah ditetapkan penerima bantuan bedah rumah  dari pemerintah desa. Dan itu, sudah pernah disampaikan ke  warga pada Kamis (9/3).

“Saya minta pada warga untuk membantu perbaikan,” katanya. Dalam program bedah rumah itu, Hojin mengungkapkan  anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp 7,5 juta. Tapi hingga kini, dana itu juga  belum cair. “Karena dananya  belum cair, untuk membeli bahan bangunan kita utang dulu,”  ungkapnya.

Kepala Dusun Cempokosari, Desa Sarimulyo, Hadi Suprianto, mengakui untuk bedah rumah itu dananya dari pinjaman. Kebetulan ada warga yang punya toko bangunan dan siap memberi pinjaman. “Nanti bayarnya kalau dana udah cair,” cetusnya.

Pj. Kepala Desa Sarimulyo,  Sugiono, mengatakan dana yang dibuat untuk bedah rumah itu  berasal dari swadaya masyarakat dan anggaran dari Dana Desa (DD) tahun 2017. “Dananya memang belum cair, kemungkinan akhir Maret atau  awal April cairnya,” katanya.

Rumah Tasripan yang dibangun warga secara gotong royong  itu berukuran lima meter kali enam meter, ini lebih luas dari ukuran sebelumnya yang hanya  empat meter kali enam meter.  “Pembangunan di perkirakan selesai pada Kamis mendatang  (16/3),” cetusnya.

Seperti diberitakan harian  ini sebelumnya, Tasripan, 36, asal Dusun Cempokosari, Desa  Sarimulyo, Kecamatan Cluring,  ini hidupnya cukup memprihatinkan. Pria yang kesehariannya sebagai tukang servis itu,  rumahnya nyaris akan ambruk.  Hasil dari usaha servis, hanya  cukup untuk dibuat makan setiap harinya.  “Rumah hampir ambruk, akan memperbaiki tidak punya uang,” katanya.(radar)