Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dipasang Pagar, Pantai Syariah mulai Tertib

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Penataan Pantai Syariah yang kurang maksimal mengundang perhatian serius Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata M. Yanuarto Bramuda dan Kepala Bagian Humas dan Protokol Banyuwangi Djuang Pribadi.

Sore kemarin (7/3) kedua  pejabat itu menda tangi lokasi pantai syariah di Lingkungan Karanganom, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi. Kedatangan dua pucuk pimpinan itu untuk memantau perkembangan pantai syariah yang sudah di-launching sepekan lalu.

Pasalnya, pada hari Minggu lalu (5/3)  pengelolaan pantai syariah  Pulau Santen tersebut masih amburadul dan tidak sesuai apa yang diharapkan Pemkab Banyuwangi. Djuang Pribadi yang datang di lokasi pantai syariah pada pukul 15.30 melihat situasi kunjungan wisatawan ke pantai syariah.

“Semakin sore, jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat dan ramai,” katanya.   Dia melihat pengaturan wisatawan yang berkunjung ke pantai tersebut sudah mulai tertib, meski petugas Satpol PP perempuan  yang disiagakan sudah pulang.

Para pengunjung yang datang dengan pasangannya (suami-  istri) langsung bisa memahami  begitu membaca papan tata tertib di sebelah kiri pintu masuk.  Bahkan, sejumlah pengunjung  pria yang hendak menerobos  masuk juga langsung ditegur oleh petugas.

Akibatnya, lelaki itu   langsung mengurungkan niatnya untuk masuk di kawasan sisi sebelah kiri yang dijadikan pantai  khusus perempuan tersebut.  Tak berselang lama, Plt. Kepala  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, M. Yanuarto Bramuda juga ikut  datang ke pantai syariah tersebut.

Kedatangannya juga sama, yakni memantau perkembangan  kunjungan wisatawan dan kesadaran wisatawan selama berada di pulau syariah itu setelah  terpasang pagar pembatas dari  besi. “Kami ingin pastikan, bahwa  pengunjung yang masuk adalah kaum perempuan,” cetus pejabat   yang arkrab disapa Bram itu.

Menjelang maghrib, Bram yang juga membawa petugas perempuan mengingatkan para pengunjung agar meninggalkan tempat mengingat hari sudah mulai gelap. Apalagi, di kawasan tersebut juga masih belum tersedia  lampu. “Pelan-pelan akan terus  kami pantau, dan terus kami  sosialisasikan sampai wisatawan  betul-betul paham dan terbiasa  dengan konsep syariah,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya,  Disbudpar mendapatkan pengaduan dari sejumlah wisatawan dan kelompok sadar wisata  (Pokdarwis) Pulau Santen (pusan)   tentang masih amburadulnya pengelolaan tempat wisata pantai syariah. Rata-rata para wisatawan  tersebut mengeluhkan anak-anak yang harus berpisah dari ayah dan ibunya.

Sebagai langkah antisipasi masih  belum adanya petugas perempuan   di kawasan pantai syariah itu.  Disbudpar juga segera  berkoordinasi dengan satuan polisi  pamong praja, agar menyiagakan  personel perempuan di pantai yang kini sudah booming dikunjungi wisatawan luar daerah   tersebut. (radar)