Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dulunya Kumuh, Kali Seng Banyuwangi Jadi Lebih Guyub dan Asik karena Budidaya Ikan Tawar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
(Foto : suarajatimpost.com)

SUARAJATIMPOST.COM – Kali Seng, Banyuwangi dulunya terkenal menjadi kawasan kumuh dan langganan banjir. Tak seorang pun dulu orang mau singgah ke kali seng. Bahkan warga di bantaran kali pun enggan untuk sekedar duduk bercengkrama di kawasan tersebut.

“Saat itu warga tidak ada yang mau nongkrong, karena kalinya kotor bau, banyak sampah di sungai karena warga juga membuang popok, sampah rumah tangga dan saptic tenknya itu dialirkan ke sungai,” kata Sarju, Ketua RT setempat.

Hampir setiap hari, kata dia, Ia harus membersihkan sampah-sampah yang ada di kali tersebut.

“Dulu hampir setiap hari bersih-bersih sampah. Kadang menimbulkan bau. Makanya dulu warga gak ada yang mau nongkrong disini dan memilih nongkrong di tempat lain,” ujarnya.

Air yang mengalir di Kali Seng, kata Sarju, bersumber dari mata air. Total ada 5 sumber mata air di wilayah tersebut. Namun saat hujan, kali seng kerab kali mendapat limpahan air dari jalan Ahmad Yani. Hal tersebut yang kemudian membuat banjir.

“Posisinya kita kan di bawah, saat hujan deras air di jalan raya itu kerap turun. Ketinggian air sampai betis dan masuk ke pemukiman warga,” pungkasnya.

Namun cerita itu berubah sejak tahun 2019 silam. Warga menjadi lebih sadar terhadap kondisi lingkungan. Warga berinisiatif membenahi infrastruktur kali. Bahkan akhirnya juga dijadikan kawasan budidaya ikan air tawar, mulai dari Koi, Nila dan Tombro.

“Warga melihat peluang, kali seng airnya bersumber dari mata air dan itu tidak pernah mengering. Akhirnya dibuatlah budidaya ikan air tawar. Saat itu beruntung juga di dukung oleh pemerintah. Kita diberi ribuan bibit ikan alhamdulilah hingga sekarang ikan terus berkembang,” kata dia.

Pemerintah juga memberikan bantuan sanitasi berupa pembangunan saptic tenk. Saptic tenk dibangun di bawah trotoar jalan. Dengan sistem 3 rumah 1 saptic tank.

“Secara perlahan akhirnya kali menjadi bersih. Bahkan kini sering dikunjungi siswa-siswa sekolah. Kita upayakan kedepan ini menjadi tempat wisata edukasi,” lanjutnya.

Perlahan, lanjutnya, infrastruktur juga mulai dibenahi. Warga mulai membuat pondok-pondok di atas aliran kali. UMKM pun juga mulai tumbuh.

“Kini warga jadi lebih guyub. Sekarang warga ya suka nongkrong disini (di kali seng),” tandasnya.

(Foto : suarajatimpost.com)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi, Dwi Handayani mengapresiasi upaya yang dilakukan warga di lingkungan kali seng tersebut. Menurutnya upaya kreatif tersebut patut untuk dijadikan contoh oleh warga lain di Bumi Blambangan.

“Upaya yang sangat bagus, merubah image dari yang dulunya kumuh, dan bisa diubah menjadi budidaya ikan. Bantinya bisa dijadikan tempat wisata edukasi,” kata Dwi, sapaan akrabnya.

Dari upaya masyarakat tersebut, lanjutnya, juga memberikan peluang ekonomi disamping tujuan utama untuk kelestarian lingkungan. 

“Kami sangat berterima kasih kepada masyarakat dan semua stakeholder yang membantu merubah saluran yang dulunya kumuh tempat pembuangan limbah domestik menjadi tempat budidaya ikan yang bersih,” bebernya.

“Semoga hal ini juga diikuti oleh masyarakat lain untuk tidak membuang sampah apapun ke sungai supaya kebersihan sungai tetap terjaga dan air sungai sesuai peruntukannya,” imbuhnya.

Sumber : https://www.suarajatimpost.com/news/dulunya-kumuh-kali-seng-banyuwangi-jadi-lebih-guyub-dan-asik-karena-budidaya-ikan-tawar