The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Before Ramadan, Fisherman Muncar Lonely Catching Fish

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Kapal dan perahu milik nelayan Muncar bersandar di Pelabuhan Muncar, Friday (11/5/2018) yesterday.

MUNCAR – Before Ramadan, ikan hasil tangkapan nelayan yang tinggal di pesisir Pantai Muncar masih sepi. Kini para nelayan memilih memarkir perahu dan kapalnya di pelabuhan, Friday (11/5/2018) yesterday.

Akibat hasil tangkapan yang sepi itu, para nelayan banyak yang tidak bekerja. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, mereka banyak yang hutang pada tetangga. Even, ada yang mulai menggadaikan dan menjual barang perabotan rumah tangga.

Nelayan bingung, hasil tangkapan sepi,” terang Sukari, 60, salah seorang nelayan asal Dusun Palurejo, Tembokrejo Village, Muncar District.

Menurut Sukari, para nelayan itu penghasilannya hanya mencari ikan di laut. Bila ikan menghilang seperti saat ini, maka banyak nelayan tidak memiliki pendapatan. “To live, terpaksa saya jual tabung gas elpiji,” he said.

Hal yang sama juga disampaikan Buadi, 49. Nelayan asal Dusun Palurejo, Tembokrejo Village, ini menyampaikan sejak upacara ritual petik laut delapan bulan lalu, di perairan Muncar dan Selat Bali sepi ikan. Hampir separo lebih dari nelayan di Muncar tidak ada yang bekerja melaut. “Selain ikan masih belum muncul, cuaca juga kurang mendukung,” he said.

Padahal dari hitungan, it's clear, harusnya pada Desember sudah memasuki musim ikan. Dan biasanya tangkapan nelayan melimpah.

Sampai sekarang masih sepi, biasanya kalau hujan banyak ikan, tapi sekarang juga tetap sepi,” terang bapak dua anak tersebut.

Saat menjelang Natal dan tahun baru, para nelayan juga banyak yang kebingungan. Especially, menjelang akhir tahun itu permintaan ikan laut melonjak drastis.

Mau gimana lagi, terpaksa jual barang berharga, dan apa yang bisa dijual untuk menyambung hidup,” he said.