Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Evakuasi LCT Putri Sri Tanjung Terkendala Alat Berat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Evakuasi-LCT-Sri-Tanjung-Terkendala-Alat-Berat

KALIPURO – Dua hari setelah karam, kapal LCT Putri Sri Tanjung I masih belum dievakuasi ke darat. Posisi kapal masih sama seperti awal karam Rabu (8/6) lalu dengan buritan terbenam di dalam air. Posisi kapal masih miring 45 derajat.

Belum dievakuasinya LCT Putri Sri Tanjung I itu karena ada kendala teknis. Direktur PT. Pelayaran Banyuwangi  Sejati (PBS), Wahyudi, mengakui belum diangkatnya kapal yang karam itu karena terkendala masalah teknis. Kata Wahyudi, peralatan untuk mengangkat kapal masih kurang.

”Masih proses,  Mas, tidak ada kendala lain selain kendala teknis,’’ ujar Wahyudi kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.  Ditanya kapan pastinya kapal dievakuasi,  Wahyudi menjawab dengan diplomatis bahwa pihak perusahaan sebenarnya ingin sekali kapal segera diangkat. Namun, apa boleh buat belum adanya salah satu alat untuk mengangkat kapal itu membuat proses pengangkatan kapal LCT Putri Sri Tanjung I tersendat.

”Kami ingin secepatnya diangkat. Nanti kapal akan kami tarik sampai darat,’’ tambahnya. Terkait nasib LCT Putri Sri Tanjung I ke depan, apakah akan dibesituakan ataukah akan dilakukan proses docking, Wahyudi menegaskan itu menjadi kewenangan Pemkab Banyuwangi selaku pemilik kapal.

”Kita masih belum tahu, yang jelas itu kewenangan Pemkab Banyuwangi,” tegasnya. Pantauana Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin, posisi kapal masih terlihat sama dengan posisi awal karam. Para pekerja masih tampak sibuk mempersiapkan proses pengangkatan kapal yang karam.

Kompresor juga sudah dipersiapkan untuk proses penyelaman. Salah seorang pekerja, Eko, mengatakan secara teknis penarikan kapal diawali pemasangan sebuah balon besar di bawah kapal. Begitu kapal terangkat oleh balon, barulah kapal yang karam ini ditarik dengan alat berat yang sudah disiapkan.

Tampak juga kemarin sebuah tali besar sudah terikat dengan kuat di haluan kapal dan alat berat di depan kapal. ”Air laut masih sering pasang, kami kesulitan melakukan penyelaman. Nanti air di dalam kapal perlu
dikeluarkan, kemudian kapal ditarik,” jelas Eko.

Seperti diberitakan sebelumnya, kapal LCT Putri Sri Tanjung I yang sudah lama mangkrak di dermaga beaching Pantai Bulusan, Kalipuro, karam Rabu malam kemarin (8/6). Beruntung, karamnya kapal yang dikelola PT. PBS itu tidak menelan korban jiwa karena kapal itu tak berpenghuni.

Dugaan sementara, karamnya kapal milik Pemkab Banyuwangi itu akibat dihantam ombak besar. Informasi yang diperoleh, ombak menghantam buritan kapal sejak Rabu pagi (8/5). Karena hantaman ombak semakin kuat, air laut semakin banyak yang masuk ke dalam buritan.

Lantaran berat sebelah, pukul 20.30 kapal itu karam dengan posisi buritan berada di dasar laut dan miring 45 derajat. (radar)