9.798 Roda Dua Menyeberang ke Pulau Jawa
KALIPURO – Mendekati hari H Lebaran tahun ini jumlah kendaraan pemudik yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang semakin meningkat. Kendaraan roda dua dan mobil pribadi terlihat mendominasi antrean di Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Kondisi cuaca di Selat Bali sempat memburuk beberapa hari lalu, tapi kemarin terpantau aman. Langit terlihat sangat cerah, angin dan gelombang di Selat Bali juga terlihat menurun. Meski begitu, KUPP Kelas III Ketapang tetap mengimbau operator kapal waspada terhadap cuaca ekstrem yang cepat berubah akhir-akhir ini.
”Nakhoda kapal harus tetap berhati-hati meski cuaca sudah baik. Kapal patroli kami terus melakukan pengawasan dan patroli keselamatan berlayar di Selat Bali setiap hari,” tegas Kepala KUPP Kelas III Ketapang, Ispriyanto.
Berdasar data penjualan tiket ASDP tanggal 30 Juni sampai 1 Juli pukul 08.00 kemarin, jumlah kendaraan roda dua yang menyeberang ke Pulau Jawa mencapai 9.798 unit. Mobil pribadi yang menyeberang terpantau lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya, yakni mencapai 4.661 unit. Penumpang juga demikian, dalam kurun waktu 24 jam kemarin ada sekitar 44.959 penumpang yang telah diseberangkan.
”Semakin hari semakin banyak kendaraan turun dari kapal di Ketapang. Prediksi kami mulai besok (hari ini) adalah puncak arus mudik. R2 dan R4 mendominasi antrean di Gilimanuk,” jelas Manajer Usaha PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, Wahyudi Susianto.
Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi di Pelabuhan ASDP Gilimanuk, kepadatan kendaraan hampir setiap hari terjadi. Penumpukan kendaraan khususnya kendaraan roda dua dan empat mendominasi halaman pelabuhan.
Saking banyaknya, antrean kendaraan khususnya roda empat sampai mengular ke jalan raya sejauh 1 km lebih. ”Antrean mobil keluar pelabuhan sampai pasar di dekat pelabuhan, kalau roda dua penuh di halaman parkir pelabuhan saja,” jelas Manajer Usaha PT. Indonesia Ferry (Per sero) ASDP Gilimanuk, Sugeng Purwono.
Dibandingkan hari sebelumnya, kepadatan kendaraan pemudik di Pelabuhan Gilimanuk memang terpantau lebih banyak. Sugeng menyebut, berdasar data yang dia miliki sejak pukul 08.00–15.00 Jumat (1/7) kapal-kapal di Pelabuhan Gilimanuk sudah menyeberangkan sebanyak 3.500 kendaraan roda dua dan 1.200 kendaraan roda empat.
Jumlah itu bisa saja bertambah mengingat pada sore hari kemarin antrean di Pelabuhan Gilimanuk masih berlanjut. Sugeng menuturkan, tren arus mudik tahun ini pada H-6 sampai H-5 ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.
Pihak ASDP memprediksi puncak arus mudik terjadi pada hari ini. Namun, jika prediksi itu keliru, maka bisa dipastikan pemudik dari Bali ke Jawa tahun ini memang mengalami penurunan cukup signifikan. Dibandingkan tahun lalu, jumlah pemudik pada H-6 sampai H-5 menurun drastis sampai 70 persen.
”Kita lihat mulai nanti malam (tadi malam), kalau pelabuhan semakin padat berarti besok (hari ini) benar-benar puncak arus mudik, tapi kalau masih sepi berarti tren mudik mulai menurun,” tandasnya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi.
Menyikapi kepadatan kendaraan di pelabuhan, pihak ASDP Gilimanuk melakukan pendataan manifes penumpang jauh dari pelabuhan, tepatnya di Jembatan Tukadaya, Jembrana. Hal itu bertujuan agar pendataan manifes yang dilaksanakan secara manual itu tidak sampai menambah parah antrean di dalam Pelabuhan Glimanuk.
”Jadi, pemudik yang menuju pelabuhan sudah siap dengan data manifes. Waktu bongkar-muat juga kami percepat menjadi 30 menit, sebelumnya 36 menit,” pungkasnya. (radar)