Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Hujan Deras, Jalan Raya Mirip Sungai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Hujan-lebat-beberapa-hari-lalu-menyebabkan-jalan-Yos-sudarso-Tergenang-Arir-Cukup-Tinggi.

SESUAI prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), di akhir Januari ini wilayah Banyuwangi memasuki musim hujan. BMKG juga memprediksi hujan di Banyuwangi akan berlangsung sampai Februari  mendatang.

Seperti yang tejadi pada Rabu (27/1)  kemarin. Hujan cukup lebat menguyur wilayah kota cukup lama setelah pukul 12.00. Saking derasnya, ruas-ruas jalan di Banyuwangi tergenang banjir. Seperti yang terjadi di Jalan Yos Sudarso, Jalan Basuki Rahmat, perempatan Lateng, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Hayam Wuruk di Kelurahan Penambatan.

Hujan lebat menyebabkan jalan tersebut layaknya sungai. Tentu masih banyak lagi ruas jalan di Banyuwangi yang tergenang air hujan. Akibamya, pengendara yang melintas terganggu dengan kondisi seperti itu. Genangan air itu juga menyebabkan kendaraan yang melintas macet.

Tentu hal itu sangat tidak mengenakkan para pengendara. Sebab, sudah seperti menjadi langganan kalau hujan lebat terjadi, air selalu menggenangi jalan. Tidak hanya mengganggu pengguna jalan, air banjir juga banyak yang masuk ke dalam rumah warga di pinggir jalan.

Seperti yang terjadi di Jalan Basuki Rahmat kemarin, tepatnya di utara Rumah Sakit Islam, air hujan tampak menggenangi ruas jalan bagian barat. Tinggi air di jalan itu cukup lumayan, sehingga menyebabkan kendaraan roda dua terjebak akibat mesin mati.

Warga setempat terlihat menjebol double way yang di Jalan Basuki Rahmat tersebut agar air yang menggenangi ruas bagian barat mengalir ke bagian timur. Tetapi, karena hujan tidak kunjung reda, cara tersebut belum mampu mengurangi ketinggian air. Air justru tambah meninggi dan mengalir cukup deras.

“Setiap hujan lebat pasti banjir seperti ini. Jalan raya berubah seperti sungai,” ujar Vero salah satu warga Lingkungan Kanalan, tak jauh dari Jalan Basuki Rahmat.  Kebanyakan, genangan air yang terjadi di jalan-jalan protokol Banyuwangi disebabkan selokan telah penuh air.

Banyak juga selokan yang tersumbat sampah, sehingga air meluap ke jalan raya. Air juga banyak yang mengalir dari gang-gang permukiman warga. Hal itu menandakan selokan di permukiman warga kurang besar, sehingga air meluap.

Tentu hal itu perlu dipikirkan bersama mengingat genangan air yang terjadi di beberapa ruas jalan protokol Banyuwangi itu sudah langganan. Tentu juga perlu ada langkah-langkah serius dari dinas terkait agar Banyuwangi terbebas dari genangan air saat hujan lebat melanda.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi pernah mengimbau masyarakat Banyuwangi agar mewaspadai musim hujan. Banjir dan tanah longsor bisa mengancam. BPBD mengimbau warga di wilayah Kelurahan Mandar, Kertosari, Karangrejo, Soba, sampai Pakis, mewaspadai banjir saat hujan lebat.

Sebab, daerah-daerah tersebut pasti banjir jika hujan lebat melanda. “Tapi banjirnya bersifat genangan. Maksimal 12 jam air sudah surut,.” jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam Suryadi.

Agar tidak terjadi genangan cukup parah, pihak BPBI) mengimbau masyarakat menjaga kebersihan saluran air dan selokan di sekitar rumah. Kerja bakti bersih-bersih selokan saat musim hujan seperti ini, menurut Eka, bisa mengurangi potensi banjir. (radar)