Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ijen-Baluran Jadi Kawasan Wisata Nasional

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Lonjakan wisata yang datang ke Kawah Ijen dan Taman Nasional Baluran dalam lima tahun terakhir menarik perhatian pemerintah pusat. Berdasar data  Dinas Pariwisata Pemprov Jatim, ada sekitar 2 juta wisatawan yang mengunjungi dua  destinasi wisata tersebut.

Kabid Perencanaan Destinasi Wisata,  Kementerian Pariwisata RI, Harwan Eko   Cahyo, menjelaskan wisata Ijen dan Baluran tersebut sangat strategis, baik posisinya di  Pulau Jawa maupun terkait hubungan konstelasi dengan Bali.

Berdasar PP N0 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 hingga 2025, Ijen dan  Baluran masuk urutan ke-70 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional  (KSPN) dari 88 kawasan sejenis.

Oleh karena itu, dua objek tersebut akan dikembangkan pemerintah pusat dengan kerja sama kementerian terkait serta pe merintah provinsi dan kabu paten.  Tujuannya, agar pembangunan dua lokasi wisata itu tidak lagi terpaku  kepada batas administratif daerah.

Seperti Ijen yang selama ini diperebutkan Banyuwangi dan Bondowoso atau Baluran yang samasama menjadi objek wisata andalan Situbondo dan Banyuwangi.  Tiga kabupaten itu, menurut Harwan, harus berintegrasi mengembangkan kedua kawasan  tersebut demi kepentingan bersama.

Ke depan, Harwan menggambarkan jika KSPN Ijen-Baluran dapat menjadi konsentrasi lain bagi wisatawan melihat Bali saat ini sudah overkapasitas.  Selain itu, pariwisata dalam lingkup nasional tidak boleh lagi dibingkai atau borderless.

Sehingga, semua wilayah dapat memanfaatkan perkembangan  kawasan wisata dan mengambil keuntungan dari lokasi yang mereka  kembangkan. Harwan mencontohkan, Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang.

Seharusnya Magelang yang memasarkan Borobudur, tapi kenyataannya Borobudur justru masuk dalam paket wisata Jogjakarta. “Jika wisata sudah berkembang dan wisatawan datang tentu akan ada benefit sendiri. Ijen-Baluran menurut saya karakteristiknya tidak terlalu rumit, hanya butuh keseriusan dan komitmen bersama,” ujarnya.

Bambang Sunaryo, salah satu konsultan di bidang pengembangan  pariwisata, mengatakan banyak hal yang bisa dibangun untuk mengimbangi dua objek tersebut, seperti taman botani, tempat konservasi satwa, kereta gantung, dan resor.

Tetapi, satu hal yang ditekankan adalah setiap pihak, terutama pemerintah dari tiga kabupaten mau bersinergi serius.  Plt Kepala Disbudpar MY. Bramuda mengatakan, pengem bangan IJen-Baluran menjadi KSPN adalah  keuntungan luar biasa.

“Ketika itu menjadi wisata nasional, promosi kita akan terbantu. Bukan hanya  menjadi objek wisata kelas nasional, kita menjadi objek wisata kelas dunia.  Tinggal kita meman faatkannya” kata Bram. (radar)