SETELAH mengunjungi Pantai Kelor, tim ekspedisi Jawa Pos Radar Banyuwangi yang didukung Toyota Auto 2000 Banyuwangi
sebenarnya berniat berjalan kaki ke arah selatan menuju pantai lain di luar kawasan Taman Nasional Baluran. Tetapi, niat itu kami urungkan setelah kita keluar dari Pantai Kelor.
Tidak jauh dari pintu masuk menuju Pantai Kelor, atau tepatnya di timur fasilitas kamar mandi Pantai Bama, kami melihat jalan setapak menuju ke arah hutan. Rasa penasaran pun muncul. Ada jalan, pasti ada tujuan. Itu yang ada di benak kami. Tim jelajah memutuskan menuju jalan tersebut untuk mengobati rasa penasaran.
Kondisi jalan yang kita lewati hampir sama seperti saat kita akan menuju Pantai Kelor. Jalan kecil yang teduh karena banyak ditutup pohon-pohon besar di kedua sisi jalan yang kami lewati. Panas yang menyengat pun hilang seketika, karena sinar matahari tertutup oleh daun-daun dan ranting pohon besar.
Terhindar dari panas, kita malah tidak terhindarkan oleh nyamuk yang menyerang tubuh anggota tim ekspedisi. Nyamuk yang hinggap di tubuh kami juga ukurannya boleh dibilang sangat jumbo. Namanya juga di hutan, hewan sekecil nyamuk pun tidak bisa kita samakan seperti nyamuk yang biasa ada di rumah.
”Gigitan nyamuknya lumayan bikin tubuh gatal,” kata Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Banyuwangi, Bayu Saksono. Pohon yang tumbang menutupi jalan juga lebih banyak di sini dibandingkan dengan jalan menuju Pantai Kelor. Kami pun tidak segan melompati pohon yang tumbang menutupi jalan.