Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Imam Terapung Dekat Bandara

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Jasad Warga Rogojampi yang Terseret Arus Sungai

ROGOJAMPI – Setelah terseret arus sungai, jasad Imam Sudibyo, warga Jalan Melati, Kecamatan Rogojampi, akhirnya ditemukan. Pria berusia 50 tahun itu ditemukan mengapung di sungai sebelah timur Bandara Blimbingsari pukul 07.00 kemarin. Awalnya, bapak satu anak tersebut tenggelam di sungai belakang rumahnya pukul 16.00 Rabu kemarin (16/1).

Setelah melalui pencarian yang melelahkan, suami Yuli, 44, tersebut berhasil ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa di Desa Blmbingsari. Musibah tragis itu terjadi saat Imam mencari ayam miliknya di tepi sungai. Di tengah mencari ayam, dia mendengar teriakan orang minta tolong. Imam pun berusaha menolong tetangganya yang terseret arus sungai itu. Belakangan diketahui suara minta tolong tersebut adalah Farida, 33, tetangganya.

Niat baik Imam memberikan pertolongan justru berbuah petaka. Imam malah terpeleset lalu hanyut ke sungai yang sore itu arusnya cukup deras. Kabar hanyutnya Imam membuat warga sekampung gaduh. Warga berusaha mencari Imam dengan cara menyisir sepanjang sungai tersebut. Hasilnya, pagi harinya korban ditemukan 5 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP). Sulaiman adalah orang yang pertama kali menemukan jasad korban. Sulaiman mengatakan, jasad korban mengapung di sungai timur Bandara Blimbingsari. ‘’Tadi pukul 07.00 ditemukan,” kata Sulaiman.

Imam ditemukan dengan posisi telungkup. Kali pertama ditemukan masih mengenakan pakaian. Setelah itu, jasad Imam dibawa ke puskesmas. Sementara itu, Farida, wanita yang sempat ditolong Imam menceritakan, dirinya tiba-tiba terbawa arus sungai saat membersihkan karung bekas. Beruntung, tubuhnya tersangkut kawat yang melintang di sungai. ‘’Untung saya berpegangan kawat itu. Kalau tidak, nggak tahu gimana jadinya,” ujar Fraida ditemui di rumahnya kemarin.

Saat berpegangan kawat itu, dia berteriak minta tolong. ‘’Pak RT menurunkan tangga. Pelan-pelan saya naik ke atas sungai,” kenang Farida yang kemarin masih terlihat shock atas kejadian itu. Dirinya tidak menyadari bahwa Imam Sudibyo ikut terseret arus sungai. Sebab, dia tidak mengetahui tetangganya tersebut mau menolong. ‘’Saya nggak tahu Pak Imam mau menolong saya,” papar istri Yuslan Hadi, 43, itu. Kapolsek Rogojampi, Kompol Bagio SP mengatakan, musibah yang mengakibatkan orang meninggal dunia tersebut murni kecelakaan. Sebab itu, korban diserahkan ke pihak keluarganya untuk dimakamkan. ‘’Ini memang musibah banjir,” tandas Bagio saat ditemui di Puskesmas Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi, kemarin. (radar)