Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jembatan Tambong Padat, Pengendara Harus Ekstra Waspada

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Kepadatan kendaraan yang melintasi Jembatan Tambong, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, setiap hari cukup tinggi.

Para pengendara mengaku ekstra hati-hati saat melintas di jembatan yang berada di turunan dan belokan tersebut.

Salah satu pengguna jalan, Rizal mengungkapkan, pasca insiden jembatan penghubung di Babat, Lamongan, roboh. Pihaknya mengaku sedikit was-was dengan keberadaan jembatan yang ada di Banyuwangi. Mengingat selama ini jalur utama Banyuwangi banyak dilalui kendaraan berat.

“Lalu lintasnya kan mulai truk semen, dan kendaraan berat lain. Apa ini ndak mengkhawatirkan?” ucapnya.

Menyikapi keluhan warga ini, Kanitlantas Polsek Rogojampi Ipda Heru Slamet menyebutkan, mengenai asessment infrastruktur seperti jembatan, pihaknya saling terkait dengan dinas terkait dalam hal memberikan imbauan dan peringatan kepada warga. “Ya kita saling berkaitan dengan dinas,” ucapnya.

Mengenai kelayakan jembatan, pihaknya menilai, dinas terkait sudah melakukan pemeriksaan secara berkala. Sedangkan untuk kelancaran lalu lintas di jalannya, hal itu merupakan wewenang pihak kepolisian bersama Dinas Perhubungan. “Ya, kita juga bisa melakukan upaya itu,” jelasnya.

Khusus untuk kondisi terkini Jembatan Tambong, Heru mengimbau pengendara harus lebih hati-hati saat melintasi jembatan itu. Hal ini tidak lepas karena jumlah kendaraan saat ini meningkat. Sementara kondisi jembatan berada di turunan dan agak berbelok.

“Ya, lebih baik waspada. Baik dari selatan maupun utara kan agak curam,” terangnya.

Kendati demikian, pengendara tidak perlu khawatir mengenai kekuatan jembatan itu. Semua jembatan penghubung di Banyuwangi dipastikan aman. Selain itu, muatan kendaraan di Banyuwangi sejauh ini masih sesuai kelayakan tonase. “Jembatan kuat, tidak perlu khawatir” ucapnya.

Selama ini, pihak kepolisian justru mengantisipasi potensi kepadatan kendaraan. Hal ini karena jika dibiarkan justru bisa menimbulkan kemacetan yang parah. “Kalau kita yang disiapkan rekayasa agar tidak macet saja,” ucapnya.