BANYUWANGI, JURNALNEWS – Kabupaten Banyuwangi memiliki daya pikat tersendiri di dunia internasional. Beberapa negara mempromosikan berbagai potensi Banyuwangi, mulai pariwisata hingga potensi ekonominya. Seperti yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunisia.
KBRI Tunisia mengajak perwakilan pemerintahan Tunisia, serta kalangan jurnalis dari media ternama di Tunisia, seperti salah satu harian terbesar di Tunisia Al-Shorouk, Al Maghreb, Tunisie Numerique, dan media lainnya berkunjung ke Banyuwangi, 5-6 Agustus 2024.
Kunjungan yang difasilitasi oleh KBRI Tunis ibu kota Tunisia tersebut, untuk melihat langsung berbagai potensi yang dimiliki oleh kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Mulai dari pariwisata dan budaya hingga potensi ekonominya.
Duta Besar Tunisia untuk Indonesia, Zuhairi Misrawi, mengatakan Banyuwangi dipilih karena selain telah berkali-kali tampil di forum internasional, juga karena memiliki potensi besar yang bisa dipromosikan di Tunisia.
“Keindahan alam Banyuwangi seperti Kawah Ijen, Pulau Merah, Teluk Hijau, G-land, dan lainnya sudah kita kenalkan di Tunisia. Karena itu dengan kunjungan ini diharapkan kunjungan wisatawan asal Tunisia ke Banyuwangi semakin meningkat,” kata Zuhairi.
Selain potensi wisata, menurut Zuhairi, Banyuwangi juga memiliki berbagai komoditas ekspor seperti furnitur, kopi, beras, buah-buahan, dan lainnya yang bisa menjadi komoditas ekspor di Tunisia.
“Banyuwangi juga memiliki banyak komoditas ekspor yang diharapkan bisa menarik kerjasama investasi kedua negara,” tambah Zuhairi.
Selama di Banyuwangi rombongan dari Tunisia tersebut mengunjungi beberapa destinasi wisata di Banyuwangi seperti Kawah Ijen, dan lainnya serta melihat beragam atraksi seni kebudayaan. Mereka juga melihat langsung penerapan layanan publik di Mal Pelayanan Publik (MPP) Banyuwangi.
Sebelum menjelajahi Banyuwangi, Dubes Zuhairi bersama rombongan bertemu Ipuk. Dalam pertemuan tersebut, Ipuk menceritakan berbagai potensi pariwisata Banyuwangi, mulai wisata berbasis alam hingga budaya.
”Di Banyuwangi selain wisata alamnya, juga memiliki aneka seni budaya yang telah dilestarikan sejak ratusan tahun lalu, seperti gandrung, barong, seblang, kebo-keboan, dan lainny,” kata Ipuk.
Ipuk juga menceritakan bagaimana kerukunan antar umat yang terus dirajut di Banyuwangi. “Kerukunan inilah kemudian yang menjadi modal besar bagi kami untuk membangun daerah,” terangnya.
Ipuk juga menyampaikan beberapa komoditas Banyuwangi yang telah rutin ekspor ke berrbagai negara. “Semoga kunjungan ini semakin merekatkan hubungan kedua negara,” tambah Ipuk. (*)