Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Event  

Kerennya Aksi Ratusan Anak Banyuwangi Mainkan Orkestra Musik Etnik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Atraksi 120 anak usia SD-SMP di Banyuwangi yang tergabung dalam “Lalare Orkestra” memukau ribuan penonton yang memadati Gelanggang Seni dan Budaya (Gesibu) Blambangan, Sabtu (21/7/2018) malam.

Ratusan anak tersebut sukses memadukan lebih dari 100 alat musik etnik dan modern menjadi simfoni yang menawan.

“Konser yang digelar tiap tahun ini telah menjadi wadah bagi regenarasi penerus seni dan budaya lokal daerah. Terima kasih kepada para seniman dan orangtua yang sepenuh hati menumbuhkan rasa cinta seni-budaya tradisi kita ke anak-anak,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Saat pembukaan, musik instrumental yang rancak langsung memikat hati penonton. Alunan irama alat musik tradisional seperti terbang, angklung, patrol, kendang, saron, gamelan, dan bonang berpadu apik dengan biola, drum, keyboard, dan gitar. Ribuan penonton memberikan tepuk tangan meriah.

“Ini sangat istimewa, lihat anak-anak kecil bermain musik etnik dan modern dalam orkestra yang sangat bagus. Keren,” kata Adi Bimo (21), wisatawan asal Jakarta yang sedang jalan-jalan di Banyuwangi.

Selama 1,5 jam, Lalare Orkestra memukau penonton dengan memainkan 12 lagu nusantara. Mulai lagu Banyuwangi Bang Cilang Cilung, Ampar-ampar Pisang, Kicir-Kicir, Cindai, sampai Surabaya. Kendati digawangi anak-anak belia, karya yang dihadirkan begitu memikat. Tepuk tangan meriah menghiasi sepanjang pertunjukan.

Lalare Orkestra adalah kelompok musik anak-anak yang aktif bermain di Banyuwangi Festival sejak 2015. Anak-anak usia belia itu berhasil meraih penghargaan tingkat dunia kategori heritage and culture dari Pasific Asia Travel Association (PATA), asosiasi pariwisata yang terdiri atas 970 organisasi kepariwisataan, 100 maskapai penerbangan, 150 institusi pendidikan pariwisata, dan ribuan perusahaan wisata.

Salah satu pelatih Lalare Orkestra, Wana’i (42) sangat bangga dengan penampilan anak-anak didiknya. “Dengan difasilitasi festival, Banyuwangi tidak akan kehabisan pencinta dan pelaku seni-budaya lokal,” ujarnya.

Para personel Lalare Orchestra merupakan anak-anak terpilih dari seluruh Banyuwangi. Mereka terpilih di antara 500 lebih peserta audisi angkatan keempat ini.

“Setiap tahun pemainnya ganti. Karena kami dan pemerintah daerah sepakat untuk terus meregenerasi seniman-seniman cilik Banyuwangi. Tahun ini personel Lalare Orchestra didominasi siswa SD,” imbuh Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Samsudin Adlawi.

Salah satu peserta SD yang duduk di kelas 3, Heris Eka Pratama, sangat senang bisa gabung dalam Lalare Orkestra. Heris yang piawai berkendang ini mengaku belajar alat musik kendang dari kakeknya sejak TK. Tampil di Lalare Orkestratadi malam adalah pengalaman pertamanya tergabung dalam grup musik berskala besar.

“Biasanya main bareng sama kakek saja di rumah, tapi bisa ikut konser ini senang. Bisa main di panggung yang besar, banyak yang lihat sampai ribuan orang rasanya senang sekali,” akunya polos.