BANYUWANGI – Kabar mengejutkan datang dari manajer Banyuwangi Putra (BP), Achmad Khairullah. Tak ada angin tak ada hujan, mantan Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Banyuwangi itu menyatakan mundur dari jabatan manajer tim BP.
Tentu saja, keputusan tersebut menjadi ganjalan bagi BP. Mengingat, saat ini BP sedang berlaga di Liga 3 Zona Jatim. Ketua BP, Fathul Muin kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi mengatakan, keputusan itu tentu saja mengejutkan semua jajaran BP.
Sebab, sedari awal mereka cukup berharap dengan sosok Khairullah sebagai manajer yang bisa membantu BP untuk berprestasi. “Tidak jelas alasannya. Karena pamitnya juga hanya via WA. Waktu rapat tidak datang. Mungkin beliau sibuk dengan pekerjaannya. Sehingga tidak bisa menjadi manajer untuk tim ini,” ujar Muin.
Meski harus menjalani sisa kompetisi tanpa sokongan dari manajer, Muin mengatakan, BP akan tetap berjuang hingga akhir kompetisi. Meskipun cukup berat untuk menjalankan kompetisi yang membutuhkan dana tidak sedikit.
“Kita menyesalkan keputusan ini. Apalagi di tengah kompetisi sedang berjalan seperti ini. Tapi, kami yakin, kita mampu melanjutkan kompetisi,” tutur Muin. Khairullah sendiri saat dikonfirmasi via WA tampak enggan menjelaskan alasan pengunduran dirinya.
Sementara itu, Ketua Askab PSSI Banyuwangi, Andik Purwanto mengatakan, keputusan itu tentunya cukup disesalkan. Apalagi di tengah tim yang sedang berjuang menjalani kompetisi. Dia pun berharap hal itu tidak mengganggu persiapan tim.
Apalagi yang paling dikawatirkannya adalah jika sampai BP tak melanjutkan kompetisi. Karena, kata Andik, hal itu akan berdampak pada penilaian Asprov PSSI, baik kepada BP maupun Askab.
“Kita juga berupaya terus mendorong agar BP tetap bisa menjalankan kompetisi. Meskipun nilainya tidak seberapa. Sebenarnya ini juga bukan wewenang kita mengomentari, tapi jika sampai tim tidak stabil ini akan berdampak ke kita juga. Semoga nanti ada solusi untuk BP,” terangnya. (radar)