BANYUWANGI – Para korban Arisan Mama Gaul (AMC) Mendesak kepolisian segera menangkap YR, ketua arisan yang kabur membawa uang anggota senilai Rp 1 miliar. Kemarin (19/7), para korban arisan bodongi itu berkumpul untuk merapatkan barisan.
Salah seorang korban, Endang Wahyu mengatakan, pertemuan di salah satu rumah makan tersebut merupakan bentuk soliditas dan untuk mendata jumlah korban arisan yang sementara ini masih terus bertambah.
Dia menduga maish banyak korban arisan yang belum melaporkan kasus dugaan penipuan tersebut ke kepolisian. “Ada sekitar 20-an lebih yang melapor. Karena mungkin mereka tertipu sedikit. Kami memohon untuk pihak kepolisian untuk segera menangkap Nita (panggilan YR). Kami minta YR untuk dihukum sesuai perbuatannya,” ujar Endang Wahyu, salah satu korban AMG kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, kemarin.
Endang juga meminta kepada Nita untuk menyerahkan diri kepada pihak kepolisian dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ulah Nita dianggap menyengsarakan anggota arisan. “Ayolah menyerah Nita. Kasihan kami ini para korban. untuk kebutuhan sehari-hari, dan kebutuhan anak sekolah saja kami kesulitan. Kamu enak makan uangnya kita susah mau ambil uangnya harus lapor polisi,” terang ibu rumah tangga yang akrab dipanggil Cece Tan itu.
Kapolres Banyuwangi AKBP Agus Yulianto meminta kepada para korban untuk bersabar. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengumpulan data dari para korban. Masih banyak korban yang belum melaporkan kasus tersebut.
“Kita sudah terima laporan, beberapa saksi sudah kita periksa. Terlapor sedang kita cari keberadaannya,” terangnya. Saat ini, lanjut Kapolres, anggota Satreskrim Polres Banyuwangi, sedang mengecek rumah mertua YR. Kondisi rumah masih kosong.
Kepada para korban lain, pihaknya mengimbau untuk segera melapor kepada aparat kepolisian, agar dapat diketahui total kerugian secara keseluruhan. Terkait dengan kasus penipuan berkedok arisan dan investasi bodong yang terjadi di Banyuwangi, Kapolres berharap agar masyarakat berhati-hati.
Masyarakat sebaiknya melihat kondisi siapa yang mengajak dan mengecek tempat tinggal dan kerabatnya. “Untuk investasi, masyarakat harus waspada jika mendapatkan untung. Jangan tergiur dengan untung besar,” imbaunya. (radar)