BANYUWANGI – Musim kemarau yang masih terjadi membuat daerah di Banyuwangi yang mengalami kekeringan atau krisis air bersih menjadi bertambah. Data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi menyebut ada tambahan lagi tiga desa yang mengalami krisis air bersih.
Jika sebelumnya hanya ada 28 desa yang mengalami kekeringan, dengan bertambahnya desa yang mengalami kekeringan ini berarti ada 31 desa di Banyuwangi yang mengalami krisis air bersih. Jumlah 31 desa yang mengalami krisis air bersih tersebut tersebar di sembilan kecamatan yang ada di Banyuwangi.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam Suryadi menuturkan, tambahan tiga desa yang mengalami krisis air bersih itu terletak di Desa Ketapang, Kalipuro, Desa Sumbermulyo, Pesanggaran dan Desa Purwoharjo yang ada di Kecamatan Purwoharjo.
Ketiga desa yang mengalami krisis air bersih tersebut kebanyakan memang karena sumber mata air di sana sudah mengering karena musim kemarau ini. ”Di Desa Ketapang itu yang mengalami krisis air Dusun Pancoran, Desa Sumbermulyo di Dusun Krajan I, kalau di Purwoharjo juga ada di Dusun Krajan,” terang Eka.
Meski pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa bulan November ini intensitas kemarau menurun, namun pihak BPBD tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap hemat air selama musim kemarau ini belum benar-benar berakhir.
Lanjutkan Membaca : 1 | 2