Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Persaingan Masuk Sekolah Negeri Lebih Ketat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Singkatnya waktu pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini harus disikapi orang tua siswa dengan cepat. Jika dalam waktu empat hari tidak dapat menentukan sekolah sesuai keinginan, siswa bisa  terpental dari sekolah negeri dan harus memilih sekolah swasta.

Di Banyuwangi kota ada lima sekolah negeri, yaitu SMAN 1 Glagah, SMAN 1 Giri, SMAN 1 Banyuwangi, SMKN 1 Banyuwangi, dan SMKN 1 Glagah, yang menjadi tujuan lulusan sekolah menengah pertama (SMP). Padahal, jika dihitung dengan ketersediaan kursi (pagu), lima sekolah tersebut tahun ini hanya menerima sekitar 2.160 siswa.

Sementara itu, lulusan SMP di wilayah Banyuwangi kota sesuai data yang diambil dari empat rayon SMP ada sekitar 2981 siswa. Dengan kata lain, 821 siswa tidak akan tertampung di lima sekolah tersebut. Jumlah itu belum termasuk lulusan SMP dan MTs dari sub rayon lain, dari Banyuwangi utara dan selatan, yang ikut bersaing.

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono, melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Suhud AR, mengatakan, PPDB kali ini waktunya cukup singkat. Apalagi, kedua sistem masuk (jalur reguler dan mandiri) akan diselenggarakan dengan sama-sama online.

Jadi, jika pada hari terakhir siswa tidak diterima di kedua jalur tersebut, maka tidak ada kemungkinan lagi masuk sekolah penyelenggara PPDB. Suhud menambahkan, pagu SMA sudah ditentukan sesuai pertimbangan yang ada dan jumlahnya tidak akan berubah.

Yang masih dapat berubah adalah pagu SMK rujukan, seperti SMKN 1 Glagah, SMKN 1 Banyuwangi, SMKN 1 Kalibaru, dan SMKN Darul Ulum Muncar. “Pagu sengaja tidak ditambah karena kita mengutamakan efektivitas sekolah, sehingga jumlahnya tetap seperti itu,” beber Suhud.

Dikatakan, siswa yang nanti belum bisa masuk ke sekolah negeri diharapkan tidak berkecil hati. Sebab, saat ini output sekolah negeri dan swasta sama saja, sehingga mereka pun bisa memilih sekolah swasta dengan kualitas baik. “Memilih sekolah kalau bisa menyesuaikan jarak.

Khusus jalur mandiri, semakin dekat dengan sekolah maka semakin besar poin yang diterima. Sekolah pinggiran pun sekarang bisa berprestasi, tergantung siswa, dan gurunya,” papar Suhud. Sementara itu, Kepala SMAN  1 Banyuwangi Heru Muhardi  menambahkan, yang harus diperhatikan dalam PPDB kali ini adalah skor yang dimiliki siswa.

Perbandingannya 40:60 antara  nilai semester dan hasil unas. “Predikat sekolah favorit saat ini  sudah tidak ada. Orang tua dan siswa harus jeli mengamati jumlah skor tiap sekolah, terutama yang mengambil jalur reguler,” imbaunya. (radar)