Agar Lebih Cantik dan Ramah Difabel
BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi bertekad membangun fasilitas publik yang lebih ramah terhadap warga dan penyandang disabilitas. Salah satu objek garapan yang segera dilakukan adalah pembangunan renovasi trotoar di sejumlah ruas jalan utama kota Banyuwangi.
Selain fungsi utama sebagai area pejalan kaki, trotoar merupakan salah satu infrastruktur vital yang berpengaruh terhadap wajah kota. “Renovasi trotoar ini penting, karena kami ingin para pejalan kaki di kota Banyuwangi nyaman di pedestrian. Selain itu, trotoar yang rapi juga sangat berpengaruh bagi wajah kota,” ujar Bupati Abdullah Azwar Anas.
Oleh karena itu, kata Anas, renovasi dan pembangunan trotoar menjadi salah satu prioritas di bidang infrastruktur fisik. Kepedulian pemkab terhadap trotoar bahkan terlihat dari even yang rutin digelar tahunan, yakni Fashion on Pedestrian.
“Even ini salah satunya kami gelar untuk menunjukkan pedestrian yang ditata akan membuat nyaman para pejalan kaki, bahkan bisa menjadi panggung fashion. Untuk itu, tahun ini disediakan Rp 15 miliar untuk mempercantik trotoar di Banyuwangi ini,” urai Anas.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya dan Penataan Ruang (CKPR), Mujiono, menjelaskan renovasi trotoar akan mulai digarap pada triwulan awal tahun 2017. Sejumlah perbaikan dilakukan, mulai menurunkan ketinggian trotoar, hingga penggantian lantai.
Mujiono mengaku sejumlahtrotoar di Banyuwangi kurang ramah terhadap para pejalan kaki dan pengguna jalan. Hal itu salah satunya disebabkan kondisi trotoar yang terlalu tinggi. “Terkadang menyulitkan pengendara kendaraan roda empat ketika hendak memarkir mobilnya, saat membuka pintu langsung menyentuh trotoar,” kata dia.
Mujiono menambahkan, pemkab akan merenovasi trotoar dengan desain yang lebih rendah. Tinggi trotoar yang semula 40 centimeter (cm) akan dikepras menjadi 20 cm. Selain itu, lebar trotoar juga akan ditambah dari semula dua meter menjadi tiga meter sampai empat meter.
“Terkait pelebaran, kami tidak akan memakan badan jalan, kami akan maksimalkan space kanan-kiri trotoar yang masih kosong,” cetusnya. Selain itu, trotoar juga akan dilengkapi fasilitas bagi penyandang disabilitas agar mereka tak kesulitan.
Meski jalanan padat lalu lintas, mereka sudah memiliki jalan sendiri. Trotoar yang akan direnovasi itu diutamakan di sepanjang jalan kota Banyuwangi dan sejumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH), di antaranya RTH Taman Blambangan, Jalan Adi Sucipto, Jalan A. Yani, DI Panjaitan, dr. Wahidin Sudirohusodo, dan Jalan Brawijaya.
Selanjutnya, renovasi serupa akan dilakukan di beberapa kecamatan, seperti jalan raya Genteng, Rogojampi, Muncar, Jajag, Bangorejo, Pesanggaran, Kalibaru, Glenmore, dan RTH Wongsorejo. Total panjang renovasi trotoar sekitar empat kilometer (km).
“Pembangunan ini akan kami tuntaskan di tahun 2017. Dengan desain trotoar baru itu, wajah kota akan terasa lebih luas dan masyarakat bisa merasakan fungsi trotoar. Selanjutnya, demi menjaga agar trotoar tidak cepat rusak alias awet, kata Mujiono, pemerintah akan mengatur drainase saluran pembuangan air.
Di setiap 25 meter akan dipasang besi penutup got yang dilengkapi bak kontrol. Bak kontrol itu untuk mengangkat sampah yang tersangkut di drainase tersebut. Selain itu, demi mendukung kebersihan jalan dan trotoar, imbuhnya, pemerintah akan menata ulang penanaman pohon di pinggir jalan.
Pohon-pohon itu akan kami tertibkan. Jarak ideal penanaman pohon yang baik antara tiga sampai empat meter. “Kami akan mulai tertibkan pohon yang jaraknya terlalu dekat. Kami juga akan mengganti pohon di sepanjang jalan dengan pohon berbunga. Itu akan lebih awet dan lebih indah,” pungkasnya. (radar)