Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Satnarkoba Polres Banyuwangi Ajak Guru Ikut Sosialisasikan Bahaya Narkoba

Ratusan guru melihat dari dekat berbagai jenis narkoba yang dibawa oleh anggota Satnarkoba Polres Banyuwangi.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

 

Ratusan guru melihat dari dekat berbagai jenis narkoba yang dibawa oleh anggota Satnarkoba Polres Banyuwangi.

GLAGAH – Satnarkoba Polres Banyuwangi mengajak kalangan guru ikut aktif menyosialisasikan bahaya narkotika dan obat terlarang kepada anak didik. Hal ini diungkapkan oleh Kasat Narkoba Polres Banyuwangi AKP Muhammad Indra Nadjib melalui Kaur Bin Ops  Iptu Suryono Bhakti saat memberikan pemaparan sosialisasi bahaya narkoba kepada ratusan guru di aula SMKN 1 Glagah Banyuwangi, Sabtu lalu (25/11).

Menurut Suryono, peran guru dalam menangkal masuknya peredaran narkoba di kalangan pelajar sangat vital sekali. Karena kasus narkoba semakin marak terjadi pada remaja. Kondisi itu harus mulai disadari para orang tua dan guru di sekolah. ”Kami mengajak kalangan guru ikut aktif menyosialisasikan bahaya narkoba kepada siswa atau anak didiknya,” ungkapnya.

Sehingga, tugas guru tidak hanya memberikan pelajaran yang diujikan saja. Lebih dari itu peran guru juga harus aktif menyampaikan bahaya narkoba kepada anak didiknya. Dengan adanya peran aktif itu, diharapkan bahaya narkoba di sekolah bisa ditangkal sedini mungkin.

Tidak hanya memberikan pemaparan kepada ratusan guru. Dalam kesempatan peringatan Hari Guru itu, Suryono juga secara vulgar mengenalkan contoh jenis-jenis narkotika seperti ganja, sabu dan ekstasi.

Tak pelak, ratusan guru yang belum pernah tahu jenis-jenis narkoba tersebut langsung melihat dari dekat berbagai jenis narkoba ”Jika sudah tahu jangan sampai coba-coba lho ya,” imbaunya.

Yang perlu di sampaikan kepada para anak didik, imbuh Suryono, adalah bahaya serta dampak buruk narkoba baik terhadap kesehatan maupun gangguan psikologisnya. Peran sekolah sangat penting dalam memberikan informasi bahaya narkoba di kalangan remaja.

Karena untuk menciptakan Banyuwangi sehat dan bebas narkoba, tidak dapat bekerja sendiri tanpa turut campur masyarakat. ”Karena biasanya saat usia remaja inilah usia rawan dan gampang tergoda untuk coba-coba yang belum pernah dirasakannya,” terangnya.

Oleh karena itu, kalangan guru tidak hanya sekadar aktif menyosialisasikan bahaya narkoba di kalangan sekolah. Guru juga menjadi penggiat antinarkoba di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. ”Jadilah penggiat dan pelopor antinarkoba di lingkungan sendiri. Segera laporkan ke pihak berwajib jika menemukan peredaran narkoba,” tandasnya.