Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Siswa Inklusif Dijatah Masuk PT

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Untuk menciptakan pendidikan yang bisa diakses siapa saja, terutama bagi siswa inklusif (berkebutuhan khusus), tahun ini Dinas Pendidikan Banyuwangi mengupayakan jenjang perguruan tinggi bagi mereka. Bagi siswa kurang mampu dan yatim piatu, bisa memperoleh beasiswa ke beberapa perguruan tinggi (PT) di luar kota seperti Unair, Unej, dan IAIN.

Untuk siswa inklusif di Banyuwangi, sementara yang membuka pintu adalah Politeknik Banyuwangi (Poliwangi). Sekretaris Dispendik Banyuwangi, Dwi Yanto mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan kuota untuk lima orang siswa inklusif untuk dapat menjadi mahasiswa di Politeknik Negeri pertama di Banyuwangi.

Selain lima siswa inklusif, pihaknya akan menambahkan lima siswa yatim dalam paket beasiswa tersebut. Dwi Yanto menambahkan, jika pemberian siswa inklusif ini beasiswa ke jenjang PT adalah langkah pertama. Para siswa diambil berdasarkan pilihan dari beberapa sekolah untuk  siswa inklusif yang dianggap layak.

“Kita usahakan mereka bisa diterima. Kemarin pendaftaran yang jalur UMPN (Ujian Masuk Politeknik Negeri) sepertinya sudah tutup. Semoga ada jalur mandiri jadi kita bisa masukkan,” ujarnya. Selain lima jatah inklusif dan lima jatah yatim yang diupayakan ke Poliwangi, Dispendik juga mengupayakan pendaftaran gratis bagi 50 siswa yang memperoleh beasiswa Banyuwangi cerdas.

“Sementara masih IAIN yang memberikan jawaban. Maksudnya  supaya para calon mahasiswa yang tidak mampu ini bisa semangat untuk kuliah dari pertama. Tapi kalau tidak bisa gratis, kita upayakan membayar,” kata Dwi Yanto. Sementara itu, Direktur Poliwangi, Asmuji mengaku tidak keberatan dengan beberapa siswa inklusif yang akan dititipkan ke tempatnya.

Dikatakan, ada beberapa jurusan di tempatnya yang memungkinkan siswa berkebutuhan khusus untuk dapat belajar dengan baik. Meski begitu, pihaknya masih belum mengerti bagaimana prosedur untuk memasukkan siswa inklusif tersebut. Karena untuk jalur UMPN sudah ditutup pada Jumat (12/6) lalu.

“Kita  belum bisa memastikan akan mengadakan jalur mandiri. Kita  melihat dulu kuota dari UMPN. Jika memungkinkan, kita bisa buka jalur mandiri untuk menampung siswa inklusif. Mereka tetap kita tes sebelum  masuk,” tandas Asmuji. (radar)