BANYUWANGI – Seiring pengajuan program studi S1 Administrasi Kesehatan, S1 Gizi, S1 Kebidanan & Profesi, dan S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi kini bersiap menuju Institut Ilmu Kesehatan Banyuwangi.
Program studi baru ini melengkapi program studi yang sudah ada yaitu S1 Keperawatan, D3 Kebidanan, D3 Keperawatan, D3 Farmasi, dan Profesi Ners.
Ketua Stikes Banyuwangi Dr H Soekardjo mengatakan, penambahan program studi (prodi) ini seiring perkembangan pendidikan ilmu kesehatan yang semakin kompleks. Karena itu, untuk mengakomodasi perkembangan itu, Stikes berupaya semaksimal mungkin mewujudkannya.
“Kebutuhan terhadap pendidikan ilmu kesehatan mengalami kemajuan, maka Stikes sebagai perguruan tinggi ilmu kesehatan harus menyediakan sarana dan prasarana dengan baik,” kata Ketua Pelti Banyuwangi itu.
Soekardjo mengatakan, sebagai langkah serius Stikes telah melengkapi berbagai sarana dan prasarana penunjang. Yang terbaru adalah pendirian laboratorium farmasi. Saat ini, gedung laboratorium farmasi progres pembangunannya telah mencapai 60 persen.
“Alhamdulillah, saat Pak Dahlan Iskan datang ke Stikes Banyuwangi Sabtu lalu (7/4), beliau berkenan menggoreskan tanda tangan di atas prasasti gedung laboratorium farmasi,” ujar Soekardjo didampingi Ketua Yayasan Stikes Wayan Artha kemarin.
Soekardjo menambahkan, gedung laboratorium farmasi memiliki fasilitas yang sudah standar, misalnya terdapat klinik, kimia, farmakologi, steril, mikro biologi, etika atau konseling. Ada pula farmasetika dan teknologi farmasi.
“Pengajuan konversi sekolah tinggi menjadi Institut Ilmu Kesehatan Banyuwangi segera kita daftarkan,” pungkas peraih award as The Best Education Figures ini.