Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tahun Ini Aman dari Joki Gosok

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

jokiBANYUWANGI – Fenomena kebocoran soal dengan jaringan joki gosok yang biasa terjadi saat ujian nasional (unas) berlangsung, kali ini tidak ditemukan baik oleh pengawas ujian maupun polisi. Husin Matamin, salah satu pengawas unas, mengatakan kecurangan semacam itu tidak ditemukan selama dirinya mengawasi ujian di beberapa sekolah di Banyuwangi.

Menurut Husin, saat ini unas tidak lagi menjadi prioritas utama penentu  kelulusan. Sehingga, kemungkinan siswa lebih memilih mengerjakan dengan serius daripada mencari bocoran soal. Apalagi, sistem pembagian model soal terbilang berbeda dengan sebelumnya yang menggunakan sistem paket. Tahun ini pembagian soal menggunakan barcode dan pembagiannya sudah sesuai ketentuan pusat.

Selain itu, hasil unas sendiri dianggap menjadi tolok ukur pemetaan terhadap sekolah dalam meningkatkan
kualitas siswa yang dihasilkan. Sehingga, yang lebih berkepentingan dalam unas adalah pihak sekolah. “Hasil unas saya rasa bisa dijadikan pemetaan pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu sekolah yang hasilnya kurang baik,” kata Husin. Secara terpisah, Kabag Ops Polres Banyuwangi Kompol Sujarwo mengatakan, tidak ada kecurangan yang ditemukan anggotanya di lapangan.

Sejak hari pertama hingga ke empat kemarin (16/4) ujian berlangsung lancar mulai proses distribusi ke sekolah, pengerjaan, hingga pengiriman kembali ke Surabaya. “Tidak ada kebocoran soal dan semacamnya. Setiap malam seusai Unas, naskah kita kirim langsung ke provinsi, jadi tidak ada kesempatan soal menginap,” terang Sujarwo. Sementara itu, rangkaian unas yang berlangsung selama empat hari sejak Senin lalu (13/4) akhirnya tuntas kemarin (16/4).

Ujian terakhir kali ini hanya berlangsung di SMK yang mengerjakan soal teori kejuruan. Ujian di sekolah SMA dan Madrasah Aliyah (MA) sudah usai sehari sebelumnya. Mata pelajaran teori kejuruan yang dilaksanakan masingmasing sekolah memiliki perbedaan berdasar jurusan. Kepala Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK se-Banyuwangi, Paidi, mengatakan terdapat sekitar 31 jenis kejuruan dari 47 SMK di Bumi Blambangan.

Sehingga, setiap sekolah memperoleh soal sesuai jurusan yang disediakan itu. Seperti SMKN 1 Glagah yang memiliki 13 jurusan, maka ada 13 jenis soal di sekolah tersebut. Di SMKN 1 Kalibaru yang hanya ada empat jurusan, maka hanya  ada empat jenis soal yang dikirim ke sekolah tersebut. Soal teori kejuruan itu berisi materi dasar yang diberikan kepada siswa SMK sebelum melaksanakan praktik. 

Soal ujian tetap dibuat Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP). Namun, soal itu dikelola Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk dipilah. Paidi menambahkan, sampai akhir pelaksanaan unas berbasis kertas (PBT) di Banyuwangi, tidak ada kendala berarti yang dihadapi siswa. “Nanti hasil unas teori produktif akan kita gabung dengan hasil ujian praktik untuk pertimbangan kelulusan,” jelas Paidi. Sementara itu, SMKN 1 Banyuwangi dan SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi sebagai sekolah penyelenggara unas online (CBT) kemarin (16/4) juga menuntaskan soal teori produktif.

Kepala SMK 6 Rogojampi, Inonu Thaimya mengatakan, dalam pengerjaan soal ada dua tahap yang harus dilakukan. Lantaran di tempatnya hanya ada dua jurusan, Inonu mengatakan tidak ada kesulitan yang dihadapi siswa. Malahan, berdasar keterangan para siswa, mengerjakan soal unas menggunakan komputer dianggap lebih praktis. Sehingga, siswa lebih tenang dalam mengerjakan soal.

“Kata para siswa soalnya terasa lebih mudah, tapi kita tidak tahu sebenarnya, karena kita tidak melihat,” terangnya. Ketika ditanya terkait kendala pelaksanaan unas CBT sampai hari terakhir kemarin, Inonu mengatakan, secara keseluruhan semua bisa teratasi. Hanya pada hari pertama ada pemadaman listrik dari Banyuwangi, tapi untungnya hal itu terjadi saat jam istirahat. “Untung genset kita sediakan, jadi waktu ada pemadaman bisa langsung dicover.

Selain itu, ada beberapa kali komputer mengalami restarting program, tapi bisa diatasi proctor. Nanti kita juga membuat laporan kepada dinas berupa resume pelaksanaan unas CBT,” kata Inonu. Sementara itu, lancarnya pelaksanaan unas pada hari terakhir juga diungkapkan Plt Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sulihtiyono.

Kjadian ketidaksinkronan soal listening pada hari  ketiga lalu sudah diklarifikasi langsung kepada Menteri Pendidikan  Nasional, Anies Baswedan. “Saya sudah telepon langsung kepada Pak Menteri. Hasilnya, soal nomor 1 sampai 15 tidak masuk perhitungan alias jadi bonus. Selanjutnya, kita tinggal menunggu kelulusan tanggal 15 Mei. Semoga lulus semua,” ujar Sulihtiyono.(radar)