Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Takluk dari Persebaya, Persewangi Gagal Angkat Tropi Kapolres

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Persewangi tampaknya masih kurang beruntung saat menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Diponegoro,  kemarin (29,11). Betapa tidak, The Lasbang (Laskar Blambangan) tidak sanggup meraih victory dalam laga memperebutkan Tropi Kapolres Banyuwangi itu.

Tim Merah-Hitam sebenarnya memiliki kans meraih kemenangan. Tim pujaan lare-lare Oseng itu sempat leading melalui gnl yang dilesakkan Guy Junior pada menit ke-63. Keunggulan melalui titik putih itu tidak bertahan lama.

Sebab, Mat Halil dkk sanggup membalas gol via headding Saifudin pada menit ke-67. Gol balasan tersebut menutup laga sepanjang 90 menit.  Untuk menentukan petualang, laga dilanjutkan adu tendangan penalti Dewi Fortuna masih belum berpihak kepada tuan rumah.

Dua algojo tuan rumah. M Ilyas. dan Guy Junior gagal menjalankan tugas dengan baik. Satu algojo ketiga, Johansyah sukses menjarangkan bola dengan sempurna. Namun, Green Force akhirnya memastikan juara setelah empat penendang mereka sukses menjalankan tugas dengan sempurna.

Walhasil, tuan rumah harus takluk dengan skor 1-4 dalam laga yang disaksikan ribuan suporter kedua kesebelasan itu.  Meski kalah, tapi Persewangi sebenarnya tidak tampil buruk. Nur Cahyo dkk rajin melancarkan serangan.

Bahkan, beberapa kali peluang nyaris berujung gol.  Selain itu, Rebi Cahyadi sempat membuat publik tuan rumah bersorak melalui golnya. Hanya saja, gol dari bola rebound itu dianggap offside oleh wasit. Yang mengejutkan, Persewangi harus kehilangan Abanda Herman karena cedera.

Dia harus ditarik keluar ketika pertandingan baru berjalan sepuluh menit. Eks penggawa Persija itu digantikan Oki Setiawan Hambali yang tampil gemilang menggantikan peran Abanda Herman. Pertandingan sempat dihentikan wasit pada babak kedua.

Pemicunya, kelompok suporter Bonek menyalakan flier. Asap tebal mengepung seluruh areal stadion. Akibatnya, jarak pandang pemain menjadi terganggu. Pertandingan baru dilanjutkan setelah asap menghilang.

Manajer Persewangi, Iwan Rudiyanto, mengaku tidak terlalu kecewa dengan hasil tersebut. Menurut dia, kemenangan bukan sebuah target mutlak. “Misi kita wajib menang, tapi kalau pun kalah, toh itu adalah hal yang wajar,” katanya.

Justru yang harus dicatat adalah kebangkitan sepakbola Banyuwangi. Pertandingan tersebut berlangsung tanpa kompromi. “Persewangi ini merupakan tim Divisi Utama, tapi mampu memberikan tekanan kepada tim sebesar Persebaya Surabaya itu sudah kebanggaan,” tandasnya. (radar)