Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tinggalkan Banyuwangi, AKBP Donny Dilepas Naik Kereta Kencana

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Pemegang tongkat komando Polres Banyuwangi berganti tangan. AKBP Donny Adityawarman resmi meninggalkan Banyuwangi dengan menempati pos barunya sebagai Wakapolresta Sidoarjo. Penggantinya adalah AKBP Taufik HZ.

Taufik bukan orang baru di wilayah eks Karesidenan Besuki. Sebelumnya, perwira polisi kelahiran Buton, 24 Agustus 1977 ini memegang tongkat komandan di Polres Bondowoso. Dia juga pernah bertugas sebagai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama lima tahun.

Tugas sebagai penyidik KPK dijalani antara tahun 2006 sampai 2011. Dia juga pernah menangani kasus menonjol pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnain. Usai bertugas di KPK, Taufik bertugas di Reskrimum Polda Jatim. Perkara menonjol yang ditangani adalah Dimas Kanjeng Taat Pribadi, kasus penipuan dengan modus penggandaan uang.

Suasana pisah kenal pucuk pimpinan Polres berlangsung mengharukan. AKBP Taufik Herdiansyah Zeinardi datang bersama sang istri, Ny Puspa Iranda dengan diarak hadrah kuntulan. Dari gerbang Polres Banyuwangi langsung disambut Wakapolres Kompol Oskar Syamsuddin dan istri sembari mengalungkan bunga.

Kedatangan Taufik dan istri disambut upacara pedang pora. Selanjutnya, keduanya bersalaman dengan seluruh pejabat utama dan perwira Polres Banyuwangi. Kedua perwira menengah dengan tanda dua melati di pundak itu lantas memimpin apel.

Dalam apel tersebut, Donny mengaku sangat berat meninggalkan Banyuwangi. Namun, karena jenjang karir di kepolisian yang harus ditempuh maka dengan berat hati meninggalkan Banyuwangi ke tempat baru.

”Saya berterima kasih atas kerja keras dan loyalitas seluruh anggota Polres Banyuwangi selama saya bertugas. Loyalitas yang sama juga harus diberikan kepada Kapolres yang baru,” pesannya terbata-bata.

Selama menjabat, dia juga mengupayakan peningkatan kesejahteraan seluruh anggota kepolisian. Salah satunya yakni peningkatan status Polres Banyuwangi menjadi zona integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK).

”Semoga pengganti saya Pak Taufik bisa meningkatkan menjadi Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), saya yakin beliau bisa,” ujarnya.

Donny juga meminta maaf kepada seluruh anggota Polres Banyuwangi atas segala salah dan khilaf selama berkumpul dan bekerja.

”Hubungan pekerjaan hari ini berakhir, namun hubungan silaturahmi tidak pernah terputus, tegur, sapa jika ketemu. Pokoknya seduluran selawase,” terang Donny.

Sementara itu, Taufik HZ berjanji akan meneruskan pekerjaan yang sudah dilakukan oleh pendahulunya di Polres Banyuwangi. ”Fondasi yang sudah diletakkan oleh Pak Donny akan segera ditindaklanjuti, diteruskan dengan mewujudkannya, mudah-mudahan menjadi lebih baik lagi,” terang Taufik.

Untuk itu, dia meminta dukungan dan kerja sama seluruh anggota, Polsek, dan jajaran Polres Banyuwangi untuk mewujudkan program kerja dan kebijakan Kapolri. Selesai apel bersama Donny beserta istri dengan didampingi oleh Taufik dilepas dengan prosesi pedang pora oleh para Kapolsek dan perwira Polres.

Suasana haru mewarnai pelepasan Kapolres yang menjabat selama 11 bulan di Bumi Blambangan tersebut. Satu per satu perwira dan pejabat utama Polres Banyuwangi disalami oleh Donny. Ada beberapa orang bahkan dipeluk dan meneteskan air mata. Hal serupa juga dilakukan Ny Selvi Donny.

Awalnya, Donny terlihat tegar melintasi pedang pora. Tapi detik-detik jelang melintasi pintu gerbang keluar Mapolres, raut mukanya terlihat sedih. Air matanya bahkan terlihat menetes ketika diangkat dan dibopong oleh para perwira naik ke atas kereta kencana. Donny bersama istri juga diantar menggunakan kereta kencana dengan ditarik sejumlah perwira dan diiringi musik hadrah kuntulan Banyuwangi.