Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Warga Hadang Penanaman Kabel

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

PESANGGARAN – Penanaman kabel listrik PLN untuk kebutuhan penambangan emas PT BSI di Gunung Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran dihadang oleh warga. Untuk mengamankan, anggota Polres, TNI AD,  dan TNI AL disiagakan.

Aksi warga itu untuk kali kedua. Sabtu (4/3), warga juga beraksi dengan melakukan penghadangan pada kegiatan penanaman kabel di  pinggir jalan sepanjang 100 meter dari depan restoran De Tumpit sampai gerbang BSI. “Di  sini ini sering banjir, nanti kalau kabelnya terkelupas  bagaimana, apa kita semua tidak mati,” cetus  salah satu warga.

Dalam aksinya ini, warga mengaku tidak ada yang menjadi koordinator. Apa yang dilakukan, karena keinginan dan rasa ketakutan secara  bersama. “Kami semua ketakutan, minta penanaman kabel dibatalkan,” kata warga lain yang menolak menyebut namanya.

Senior Manager External Affairsn PT BSI, Bambang Wijonarko, dalam release yang disampaikan  ke para wartawan mengatakan penanaman kabel itu dipastikan sudah memenuhi keamanan dan  keselamatan manusia. Tidak hanya itu, penggunaan jalur listrik merupakan komitmen PT BSI agar tidak mengganggu pasokan listrik pada masyarakat.

Dari sisi keamanan, penggunaan kabel tanah sangat aman karena memiliki 11 lapis. “Kabel tanah sudah banyak dipergunakan oleh PLN, terutama di kota-kota besar dan itu sangat aman  bagi lingkungan,” jelasnya. Dia menambahkan, posisi BSI dalam kegiatan  penanaman kabel ini adalah konsumen dari PLN.

Kegiatan penggalian di pinggir jalan yang  dilaksanakan itu merupakan kegiatan PLN. Penggalian dilakukan untuk menanam kabel listrik yang akan digunakan jaringan listrik untuk meme nuhi kebutuhan pasokan listrik di PT BSI. “PT BSI bertindak sebagai konsumen yang memerlukan pasokan  listrik dari PLN untuk mendukung  kegiatan operasional,” terangnya.

Kapolres Banyuwangi, AKBP  Agus Yulianto saat ditemui wartawan usai melakukan perundingan dengan warga mengatakan untuk galian yang sudah telanjur dan  kabel yang telah disiapkan, warga  menerima untuk diteruskan. Tapi selebihnya, menunggu hasil  kesepakatan dan harus dihentikan.

“Warga masih bisa diajak komunikasi,” katanya. Terkait warga yang masih bertahan di lokasi hingga sore, kapolres menjamin tidak akan melakukan perbuatan di luar kesepakatan.  Dia meyakini, komitmen warga  yang telah dibuat dengan pihak keamanan dan perusahaan.

“Yang  jelas kita komunikasi dengan warga  sudah sangat baik, saya yakin warga sekitar menghormati,” ungkapnya. Kapolres berpesan agar warga  menjaga kondisi di lapangan dan tidak terpancing dengan melakukan kegiatan yang bisa  merugikan sendiri. “Kita imbau  supaya tidak ada anarkis,” pintunya.(radar)