Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Warga Kampung Anyar Tuntut Kades Mundur

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

wargaaaGLAGAH – Puluhan warga Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, menggelar musyawarah desa di kantor desa Jumat kemarin (12/9). Dalam musyawarah desa itu, puluhan warga menuntut Kepala Desa (Kades) Slamet Ardi mundur dari jabatannya, karena diduga menyimpangkan uang kas desa. Musyawarah desa itu juga dihadiri Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Glagah. Sayang, kepala desa yang sebenarnya ditunggu-tunggu warga tidak hadir. Musyawarah tersebut hanya diwakili Sekretaris Desa (Sekdes) Warso.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kampung Anyar, Suliyanto, yang mewakili puluhan warga yang datang di kantor desa itu mengatakan, dana yang diselewengkan Kades Kampung Anyar tersebut, antara lain anggaran alokasi dana desa (ADD) tahun 2012 untuk seragam Linmas senilai Rp 5 juta. Sampai saat ini dana itu belum dicairkan. Selain itu, menurut Suliyanto, juga ada dana senilai Rp 20 juta yang sebenarnya sebagai bantuan kelompok usaha bersama yang belum disalurkan. Dana PDAM dari pendapatan Sumber Jagir senilai Rp 7,5 jutajuga belum diberikan. 

Dalam kesempatan itu, Suliyanto juga membacakan surat pernyataan dari Kades Slamet Ardi tentang kesanggupan menyalurkan dana yang belum disalurkan paling lambat 13 September 2014. ”Jadi, total uang yang diselewengkan Pak Kades Rp 32.500.000,“ ungkap Suliyanto. Dalam musyawarah tersebut, warga juga dipersilakan melakukan sesi tanya-jawab. Dalam sesi tanya-jawab tersebut, warga lebih banyak menyampaikan keprihatinan atas apa yang terjadi di desa ini. ”Saya prihatin sekali.

Tega-teganya menggunakan uang yang seharusnya untuk kepentingan desa malah untuk kepentingan pribadi,” tutur Suryanto, salah satu warga yang hadir di kantor Desa Kampung Anyar. Sementara itu, Camat Glagah Sugiyo Dermawan yang memfasilitasi pertemuan warga itu mengatakan, penyelesaian permasalahan itu lebih dipercayakan kepada seluruh masyarakat desa. ”Kita masih menunggu surat dari BPD terkait apa yang menjadi kemauan warga. Apa yang menjadi kemauan masyarakat desa akan kita fasilitasi demi meluruskan semua yang tidak benar tersebut,” ujar Sugiyo.  

Pihak kecamatan berencana mempertemukan perwakilan warga, kades, dan beberapa pihak lain. Pertemuan itu rencananya digelar hari Selasa atau Rabu mendatang. Sugiyo berharap kejadian seperti itu tidak terulang kembali, khususnya di Kecamatan Glagah. ”Alhamdulillah musyawarah ini berlangsung damai. Saya harap warga tetap tenang dan damai,” harapnya. Sementara itu, Kades Slamet Ardi belum berhasil dikonfirmasi. Wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi sudah berusaha untuk mendapat konfirmasi, namun pihak kades tidak hadir dalam pertemuan itu. (radar)