Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Antrean Mobil 15 Km Menuju Jawa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Ribuan-kendaraan-memadati-Pelabuhan-Gilimanuk,-Kabupaten-Jembrana,-Bali,-kemarin

Menyeberang Selat Bali. Butuh Waktu Empat Jam

BANYUWANGI – Puncak arus mudik dari Pulau Bali ke Pulau Jawa benar-benar terjadi Sabtu kemarin (2/7). Antrean kendaraan panjang tidak terelakkan di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana. Informasi yang diperoleh Jawa Pos Radar Banyuwangi, antrean kendaraan  yang akan menuju Pelabuhan Ketapang dari Gilimanuk terjadi sejak Jumat  malam hingga pagi kemarin mencapai  15 kilometer.

Tentu saja, antrean panjang itu menyebabkan jalan menjadi macet total.  Sebab, sejak hari Jumat malam hingga Sabtu siang volume kendaraan, baik roda dua maupun roda empat yang menuju Pelabuhan Gilimanuk semakin banyak.

Laporan Polres Jembrana, antrean panjang mulai terjadi sejak pukul 22.00 Jumat (1/7) hingga pagi hari kemarin. Menjelang siang hingga sore, antrean berangsur kondusif hanya mencapai 1 Km di luar Pelabuhan Gilimanuk.

Kapolres Jembrana AKBP Djoni Widodo mengatakan, antrean kendaraan terlihat sangat padat, selain karena volume pemudik yang meningkat, juga masih banyak truk muatan nonsembako yang melintas dari arah Denpasar dan dari arah Banyuwangi. Dengan masih beroperasinya truk-truk  besar itu, antrean semakin parah.

”Padahal instruksi Menhub No. 22 Tahun 2015 sudah jelas, truk nonsembako dilarang melintas sejak H-5 sampai H+3 Lebaran di jalan. Sopir truk banyak yang bandel. Antrean sempat sampai 15 km  jauhnya ke luar pelabuhan,” jelas  Djoni saat dihubungi Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Adanya temuan truk yang melintas di jalan raya, pihak kepolisian Polres Jembrana sejak hari Jumat– Sabtu kemarin langsung meminggirkan truk yang hendak menuju Pelabuhan Gilimanuk itu. Sekitar  100 truk berhasil dipinggirkan kemudian dikum pulkan di lapangan Jembatan Timbang  Cekik, Jembrana.

”Setelah terkumpul, kita cek, yang nonsembako harus stop, yang muatan sembako dan BBM kita suruh lanjut. Alhamdulillah, ini bisa mengurai kepadatan antrean,” tegasnya. Dia menambahkan, saat antrean kendaraan mengular ke jalan raya  sampai 15 Km jauhnya Jumat malam  kemarin, dominasi antrean tetap berada pada kendaraan roda  dua dan mobil pribadi.

Masih melekatnya budaya enak pulang malam daripada siang hari menjadi penyebab antrean panjang di Pelabuhan Gilimanuk selalu terjadi  saat malam hari. ”Sore ini (kemarin)  antrean mobil pribadi hanya 1 km keluar pelabuhan. Antrean  roda dua dan truk hanya 150 meter keluar Pelabuhan Gilimanuk,” tandasnya.

Agar antrean panjang tidak terjadi lagi, pihak kepolisian Jembrana mengimbau para pemudik terus menaati aturan lalu lintas. Para pemudik juga diimbau lebih sabar mengantre dan tidak  saling menyerobot. Sebab, jika mereka saling menyerobot, hal itu tambah menambah parah antrean.

”Banyak yang nyerobot ingin cepat di depan dan itu malah membuat krodit. Khusus mudik Lebaran ini prioritas kami berikan hanya untuk roda dua  dan mobil pribadi. Truk bermuatan nonsembako lebih baik minggir dulu,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasar data pihak ASDP Sabtu kemarin, kendaraan dan penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk tercatat sekitar 61.000 unit roda empat, 54.000 roda dua, dan 386.000 penumpang. Jumlah itu dirasa lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya, karena sejak Jumat–Sabtu kemarin merupakan  puncak arus mudik dari Bali ke  Jawa.

”Antrean di Gilimanuk didominasi mobil pribadi. Saat bongkar muat kendaraan juga sudah kami per pendek menjadi 31 menit per satu kapal,” jelas General Manajer (GM) PT. Indonesia Ferry (Persero)   ASDP Ketapang Banyuwangi,  M. Yusuf Hadi.

Menindaklanjuti kepadatan kendaraan kemarin, jumlah trip  kapal yang menyeberang sudah diperbanyak. Yang sebelumnya hanya 357 trip per hari, saat ini  sudah mencapai 450 trip.  Yusuf Hadi memprediksi, arus pemudik akan terus berlanjut sampai  hari ini mengingat pemudik yang pulang ke Jawa bukan hanya warga yang bekerja di Bali.

”Diprediksi masih terus berlanjut. Ekspansi pemudik dari Lombok, Sumbawa, Bima, Flores, saya kira belum sepenuhnya kembali ke Jawa,” pungkasnya saat ditemui di kantor ASDP Ketapang kemarin. (radar)