Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Cuaca Buruk, Penyeberangan Selat Bali Sempat Tutup

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Cuaca-Buruk,-Penyeberangan-Selat-Bali-Sempat-Tutup

KALIPURO – Cuaca buruk akhir-akhir ini di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya berdampak pada jalur laut di Selat Bali. Hujan lebat melanda Banyuwangi Selasa malam kemarin (28/6) memaksa pihak pelabuhan menutup sementara jalur pelayaran di Selat Bali.

Tercatat, pelabuhan ditutup sementara oleh Syahbandar sejak pukul 20.12 sampai pukul 20.42 kemarin. Ditutupnya pelayaran di Selat Bali malam kemarin menyebabkan penumpukan kendaraan di area pelabuhan, khususnya  truk.

Sebab, pada malam hari truk yang menyeberang ke Pulau  Bali meningkat karena sejak H-5 Lebaran truk muatan nonsembako dilarang melintas di jalan raya.  Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Ketapang,  Ispriyanto, mengatakan  penutupan sementara jalur  pelayaran Selat Bali malam kemarin disebabkan jarak pandang pelayaran terbatas. Angin kencang dan hujan lebat itu juga  mengganggu aktivitas pelayaran.

 Tercatat, kecepatan angin saat hujan lebat melanda malam  kemarin 30 knot lebih. ”Hujan  lebat, tapi tidak sampai lebih 30 menit pelabuhan kami buka kembali. Angin berangsur kondusif meski hujan masih berlangsung,” jelasnya.

Menghadapi fenomena cuaca yang tidak menentu saat ini, pihaknya akan melakukan sistem buka-tutup pelabuhan. Jika nanti cuaca kembali mengganas, bukan tidak mungkin pihak pelabuhan  akan kembali melakukan sistem  buka-tutup pelabuhan demi keselamatan para pengguna jasa pelayaran di Selat Bali.

”Cuaca masih tidak menentu. Kita terus pantau. Kalau kembali buruk, pasti akan kami buka-tutup,” tandasnya.  Sementara itu, saat ini kondisi Pelabuhan Ketapang masih terus dipadati para pemudik yang datang  dari Pulau Bali.

Data ASDP Ketapang tanggal 28 sampai 29 Juni 2016 kemarin, sebanyak 26.835  penumpang, 4.227 unit kendaraan roda dua, dan 4.329 unit kendaraan roda empat, sudah menyeberang  dari Pelabuhan Gilimanuk ke   Pelabuhan Ketapang.

Data penumpang dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan  Gilimanuk tercatat ada 14.421  penumpang, 712 unit kendaraan roda dua, dan 3.269 unit  kendaraan roda empat. Jumlah  kendaraan yang menyeberang dari Pulau Bali memang terpantau lebih banyak dibandingkan  jumlah kendaraan dan penumpang yang menuju Pulau Bali.

”Arus mudik memang sudah  mengalir. Itu bisa dilihat dari data jumlah penumpang dan kendaraan yang menyeberang ke Pulau Jawa,” jelas General  Manajer (GM) PT. Indonesia Ferry (Persero) ASDP Ketapang, M. Yusuf Hadi. Nah, karena saat ini Pelabuhan  Gilimanuk sedang dipadati pemudik yang hendak pulang kampung, Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) Gilimanuk berniat melakukan penambahan jumlah personel di Gilimanuk.

Petugas tambahan itu akan membantu petugas di Gilimanuk dalam melakukan pendataan manifes penumpang dan lasing  kendaraan di dalam kapal.  Hal itu dilakukan agar proses pencatatan manifes dan lasing  kendaraan di dalam kapal cepat  selesai tapi tetap mengedepankan aspek keselamatan dan kenyamanan penumpang.

”Karena mudik ini dari Bali, sementara separo personel di Ketapang kami kerahkan ke Gilimanuk. Ada sekitar 100 personel tam bahan untuk  membantu kelan caran tugas di  Pelabuhan Gili manuk,” pungkas Kepala OPP Gili manuk, Arif  Muljanto. (radar)