Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Cukup 2 Menit, Rp 500 Juta Raib

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ATM BRI di RS Yasmin Dibobol

BANYUWANGI – Mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di area Rumah Sakit (RS) Yasmin, Jalan Letkol Istiqlah, dibobol maling Sabtu lalu (11/2). Akibat kejadian itu, uang tunai di dalam ATM senilai Rp 500 juta lebih raib. Anehnya, saat  polisi mela kukan olah tempat  kejadian perkara (TKP), tidak ditemukan kerusakan sedikit pun pada mesin ATM.

Peristiwa pembobolan ATM  bank milik pemerintah itu  pertama kali diketahui petugas vendor pengisian uang tunai di ATM. Uang di ATM diketahui raib saat petugas vendor akan melakukan perbaikan karena sebelumnya ATM BRI di RS  Yasmin tersebut rusak.

Berdasar rekaman CCTV di sekitar ATM RS Yasmin, diketahui pada Sabtu dini hari lalu (11/2)  ada seseorang yang mencurigakan  masuk ke dalam ATM BRI. Dia masuk seorang diri menggunakan  jas hujan dan payung. Padahal, saat itu cuaca sedang tidak hujan.

Seseorang yang dicurigai sebagai pelaku itu kemudian keluar dari ATM membawa empat koper karet berisi uang. Informasi yang dikumpulkan Jawa Pos Radar Banyuwangi,  pelaku diperkirakan cukup paham dengan mesin ATM. Sebab, dengan waktu dua menit, pelaku dengan mudah membobol uang  tunai Rp 500 juta lebih.

“Untuk bisa mengambil uang harus melewati dua pintu. Ada pintu biasa dan pintu kombinasi. Duapintu tersbut dengan mudah bisa dibuka,’’ ujar seorang anggota  polisi yang tidak mau disebutkan  namanya.  Begitu membuka pintu kombinasi, pelaku langsung mengambil empat koper karet berisi  uang tunai. Ciri-ciri pelaku selain mengenakan jas hujan, postur tubuhnya tinggi besar.

“Yang pasti pelakunya cukup paham dengan mesin ATM. Kunci-kunci kombinasi juga paham,’’ ujar seorang karyawan BRI usai mengikuti olah TKP di RS Yasmin  sore kemarin. Polisi dan pihak BRI curiga pelaku pembobolan ATM itu  melibatkan orang yang paham  cara-cara mengisi dan membuka ATM.

Sebelum kasus tersebut bergulir ke polisi, internal BRI  sudah melakukan langkah persuasif dengan mengumpulkan delapan karyawan. Sayang,  langkah persuasif belum bisa mengungkap siapa pelaku, hingga akhirnya kasus tersebut berlanjut  ke polisi. “Terkait hilangnya uang   sepenuhnya menjadi tanggung jawab vendor,’’ imbuh karyawan BRI tersebut.

Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Dewa Putu Prima  Yogantara, membenarkan terkait kabar aksi pembobolan ATM di  RS Yasmin itu. Meski peristiwanya  sudah sepekan lalu, tapi pihak vendor pengisian uang tunai di  ATM itu, yakni PT. Swadharma  Sarana Informatika (PT. SSI),  baru melapor pada Senin (20/2) kemarin.

”Iya, pihak vendor baru  melaporkan seminggu setelah  kejadian,” kata Dewa ditemui di  ruang kerjanya kemarin. Pihaknya sangat menyayangkan  lambatnya laporan vendor  tersebut. Menurutnya, lambatnya  laporan dari vendor itu menyulitkan pihak kepolisian melakukan penyelidikan, karena TKP sudah  tidak asli lagi.

”Peristiwanya sudah lama terjadi, jadi TKP-nya sudah tidak asli lagi. Kalau saja segera dilaporkan kepada kami tentu olah TKP yang kita lakukan akan berjalan lebih maksimal karena kondisi TKP masih asli dan itu  sangat penting dalam mengungkap perkara,” tambah Dewa.

Meski begitu, pihaknya tetap  optimistis bisa memburu pelaku pembobolan ATM BRI senilai  ratusan juta rupiah itu. Meski  habis dibobol, tapi mesin ATM BRI di Rumah Sakit Yasmin tersebut tidak ada tanda-tanda kerusakan sedikit pun saat polisi  melakukan olah TKP.

”Kami hanya menemukan kondisi ATM yang masih utuh dan tidak ada kerusakan sama sekali. Kita terus mendalami kasus ini  dan memburu pelaku,” pungkasnya.  Pantauan di lapangan, ATM  BRI di samping ruangan Unit  Gawat Darurat (UGD) RS Yasmin itu belum bisa digunakan untuk  umum. Pintu ATM masih terkunci  rapat.

Di pintu ATM BRI yang bersebelahan dengan ATM bank lain itu tertera tulisan bahwa   ATM masih belum bisa digunakan sementara lantaran masih dalam  perbaikan. (radar)