Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Demi Pecahkan Rekor MURI Menyelam Hingga 28 Jam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Suasana-bawah-laut-di-perairan-Bangsring.-Kini,-ikan-ikan-mulai-bersarang-kembali.

WONGSOREJO – Festival Underwater yang dilaksanakan di Zona Perlindungan Bersama (ZPB) Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, berlangsung meriah dan istimewa kemarin (21/5). Masyarakat dari berbagai kalangan menyerbu  lokasi yang lebih dikenal dengan nama Bangsring  Underwater (Bunder) itu.

Uniknya, festival itu dibuka dengan upacara bendera bawah laut. Sekitar pukul  09.30 WIB, 42 peserta upacara yang terdiri dari berbagai kalangan mulai menceburkan  diri di perairan dengan  kedalaman 10 meter. Mereka  mulai membentuk formasi  upacara.

Komandan  Pangkalan TNI Angkatan Laut Letkol Laut (P) Wahyu   Endriawan memimpin selaku  inspektur upacara. Upacara berlangsung sekitar 20 menit. Bendera merahputih  berhasil dikibarkan dalam perairan Bangsring. Selain untuk memperingati hari kebangkitan nasional yang jatuh pada 20 Mei kemarin, upacara bawah laut  ini juga melambangkan hari kebangkitan nelayan di  Bangsring.

“Semuanya berjalan lancar,” ujar Letkol (Laut) Wahyu. Para penyelam yang mengikuti upacara bendera terdiri dari berbagai unsur. Mulai dari penyelam TNI AL Banyuwangi, Persatuan Olahraga Selam Indonesia (POSI) Banyuwangi, PNS, awak media dan penyelam lokal dari kalangan nelayan  setempat.

Festival Underwater yang dilaksanakan selama dua hari tersebut dipenuhi oleh rangkaian acara yang menarik. Di antaranya  penanaman seribu terumbu karang di sepanjang pantai Bangsring oleh nelayan. Kegiatan ini akan dilanjutkan   dengan penanaman 5000  terumbu karang di sembilan   pantai di lima kecamatan.

Selain hal menarik tersebut, 58 nelayan Bangsring berusaha mencatatkan namanya sebagai pemecah   rekor Museum Rekor  Indonesia (MURI) dengan menyelam selama 28 jam  secara estafet. Ketua ZPB Bangsring, Ikhwan Arif mengatakan, festival ini tidak hanya bertujuan untuk  mendatangkan pengunjung,  namun lebih kepada menunjukkan nilai  konservasi dan edukasi  mengenai bahari kepada  masyarakat. “

Harapannya ini bisa ditiru oleh nelayannelayan  di wilayah lainnya,”  ungkapnya. Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menambahkan, Festival Underwater ini tidak sekadar festival. Tetapi merupakan upaya untuk mengajak  masyarakat untuk menjaga alam. (radar)