Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Olah Sampah Jadi Pupuk Organik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Kepala Desa Tembokrejo, Sumarto (dua dari kanan) bersama petugas menunjukkan pupuk organik dari sampah.

MUNCAR – Sampah yang banyak berserakan di wilayah Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, sempat menjadi masalah yang serius selama puluhan tahun. Di pinggir jalan, sungai, dan pantai banyak ditemukan tumpukan sampah.

Keluhan warga tentang sampah yang menumpuk itu, memicu Pemerintah Desa Tembokrejo untuk bisa mengatasi, terlebih bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat. “TPS (tempat pembuangan sampah sementara) tidak ada,” cetus Kepala Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Sumarto.

Sumarto menyebut sampah yang banyak menumpuk di wilayahnya itu paling banyalc sampah rumah tangga. Selain dari warganya, sampah itu juga kiriman dari daerah lain. “Desa Tembokrejo itu memang luas dengan penduduk cukup tinggi,” katanya.

Menurut Sumarto, luas wilayah Desa Tembokrejo itu 547.9180 hektare yang terbagi 167 rukun tetangga (RT) dan 62 rukun warga (RW), dengan jumlah penduduk mencapai 8.890 kepala keluarga (KK).

“Saat itu Desa Tembokrejo seperti daerah sampah, di mana-mana sampah menumpuk,” ujarnya. Melihat kondisi desanya yang terkesan kotor dan kumuh itu, Sumarto selaku kepala desa di tahun 2007 mengajukan proposal ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim untuk pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS T3R).

Dalam pengajuan itu, sampah yang banyak berserakan itu akan diolah menjadi pupuk organik Pengajuan itu mendapat respon positif, karena terkendala belum ada peraturan desa (Perdes) yang mengatur, maka bantuan TPS T3R tidak dapat dilaksanakan.

“Harus ada Perdes,” cetusnya. Baru di 2009, Pemerintah Desa Tembokrejo kembali mengajukan bantuan dengan melengkapi Perdes yang dibutuhkan. Dan pada tahun 2015, bantuan pembangunan TPS T3R turun dan bisa terlaksana di 2016.

“TPS T3R baru bisa beroperasi pada tahun 2016,” ungkapnya. Dalam mengoperasikan TPS T3R itu, terang dia, dibentuk KSM Bio Mandiri Lestari, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.

Dalam bantuan TPS T3R itu, juga dibangun 16 depo TPS yang ada dipinggiran sungai, jalan dan laut. Selain itu, juga dilengkapi 157 keranjang sampah dengan pemilahan sampah basah dan sampah kering ke masyarakat.

“Dengan adanya TPS T3R, sekarang Desa Tembokrejo cukup lumayan bersih,” cetusnya. Untuk TPS T3R itu, Sumarto menyebut KSM Bio Mandiri Lestari mempekerjakan sembilan orang. Dari jumlah itu, empat orang sebagai pemilah di gudang, dan lima orang lainnya sebagai pengumpul atau pengambil sampah di depo TPS yang tersebar di wilayah Desa Tembokreio.

“TPS T3R ini mendapat kunjungan,” terangnya. Kunjungan itu, terang dia, dari para mahasiswa sejumlah perguruan tinggi (PT) ternama di lndonesia dan dari luar Jawa “Juga ada yang dari Amerika, mereka datang untuk melihat dan menanyakan pengolahan limbah itu,” ungkapnya seraya menyebut TPS T3R ini tidak hanya menampung sampah dari desanya saja, tapi juga dari desa lainnya (radar)