Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Ratusan Warga Boom Terima Uang Kerohiman

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Polemik  relokasi warga RT1/RW 1  Lingkungan Krajan, Kelurahan Kampung Mandar akhirnya mendekati babak akhir. Setelah  negoisasi alot yang terjadi antara  Pelindo Properti Indonesia (PPI) dengan warga selama berbulan-bulan, kemarin (28/2) akhirnya  warga menerima pemindahan rumah mereka dan menerima uang kerohiman yang diberikan  oleh PT PPI.

Ratusan warga penghuni Pantai  Boom tampak berkumpul sejak pukul 08.00 di aula Baruna Pantai Boom. Tak lama perwakilan  Forum Pimpinan Kecamatan Banyuwangi bersama perwakilan  dari PT. KAI Daops VIII yang menjadi mediator pencairan  dana kerohiman tiba dengan tim dari Bank BNI.

Setelah itu ratusan warga dipanggil satu-persatu untuk tanda tangan di buku tabungan dan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) mereka. Berdasarkan data dari perwakilan  PT. KAI, Didik Bambang Susianto, ada 115 orang yang memperoleh  kartu ATM dan buku tabungan   hari itu. Mereka akan memperoleh dana sebesar Rp 4,5 juta per KK sesuai dengan kesepakatan mereka  sebelumnya.

“Mereka tidak  direlokasi, tapi oleh PPI ditambahi dana kerohimannya yang awalnya 2 juta jadi 4,5 juta. Jadi mereka akan mencari tanah sendiri,” ujar Didik.

Didik menambahkan, uang kerohiman itu baru bisa dicairkan pada hari Kamis besok (2/3).  Karena masih ada prosedur bank  yang harus diikuti terkait validasi  data seluruh warga Boom. “Nanti  selain yang 115 ini ada lagi 11 warga yang dari awal sudah dapat  dana kerohiman sebesar Rp 3,5  juta akan kita tambahi lagi. Ada  juga beberapa yang eks karyawan  Pelindo juga yang kita tambah.  Kita harap masalah sudah selesai  di sini,” ujar pria yang tinggal di Surabaya itu.

Kepala Kelurahan Kampung  Mandar Dwi Sasongko  menambahkan, jika warga kemungkinan besar akan pindah  ke salah satu lokasi di Kelurahan   Klatak. Namun, pihaknya juga masih mengupayakan agar warga bisa direlokasi ke rusunawa.

“Kita masih menanti jawaban dari   Dinas PU untuk merelokasi warga ke rusunawa. Tapi katanya masih  menanti serahterima dari  Kemenkeu dan Kementerian  Perumahan Rakyat. Selain itu  kita harap nanti PPI mau  menerima warga kita untuk kerja  di proyek mereka,” pungkasnya.

Sementara itu, terkait kapan proyek pengembangan Pantai Boom mulai dikerjakan, Supervisor Marketing PT. PPI, Nuril Ilma Septanti mengatakan,  pihaknya memberikan waktu  dua minggu setelah warga  menerima dana kerohiman. Setelah itu kemungkinan proyek  akan langsung dikerjakan,  mengingat waktu pengerjaan sudah  molor lebih dari dua bulan dari  rencana awal.

“Alat berat kita sudah  datang. Sekarang di dekat pos TNI  AL di Boom. Nanti setelah semua warga pindah baru kita mulai proyeknya,” tandasnya. (radar)