Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Warga Desa Balak Gelar Tradisi Jenang Suro

Ibu-ibu Desa Balak, Kecamatan Songgon mengolah jenang suro, kemarin (22/10).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Turis dan Ibu-ibu Desa Balak, Kecamatan Songgon mengolah jenang suro, kemarin (22/10).

SONGGON-Masyarakat di Desa Balak, Kecamatan Songgon punya cara menarik dalam memperingati tahun baru hijriyah atau Suro, yang dikenal banyak cerita dalam perjalanan Islam dan perjuangan para nabi.

Untuk mengenang dan memperingati itu, warga di Desa Balak, Kecamatan Songgon ramai-ramai membuat Jenang Suro kemarin. “Jenang Suro itu tradisi warga Desa Balak setiap Suro,” cetus Kepala Desa Balak, Ribut Santoso.

Menurut Ribut, tradisi Jenang Suro itu sebenarnya budaya masyarakat Osing dan masyarakat Muslim Jawa yang sudah berlangsung turun temurun. “Ini berasal dari kisah Nabi Nuh saat membuat perahu,” terangnya.

Pembuatan jenang Suro itu, terang dia, biasanya dilakukan warga dengan menggunakan wajan yang sangat besar. Jenang yang dimasak, diaduk beramai-ramai dengan pengaduk besar seperti dayung perahu. Dalam proses inilah muncul semangat gotong-royong, kebersamaan, kekompakan, tolong-menolong, jiwa berbagi, dan berbagai nilai positif lainnya. “Kekompakan warga itu mencerminkan warga desa yang senang kerjasama,” katanya.

Dalam tradisi Jenang Suro itu, lanjut dia, berbagai kegiatan tradisi dan kesenian dilakukan warga, antara lain pembuatan kirab Jenang Suro, ritual doa untuk desa, pentas kesenian tradisional dan kontemporer, sarasehan budaya, dan lainnya. “Ini murni dari swadaya masyarakat,” katanya.

Ribut mengatakan Jenang Suro yang dimasak warga dalam tradisi ini, selanjutnya akan diberikan pada warga desa, dan warga luar desa yang datang. “Jenangnya kita berikan pada warga,” ungkapnya seraya berharap kegiatan ini bisa dimasukkan dalam Festival Banyuwangi.(radar)