Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Abu Vulkanik Bisa Suburkan Tanah dalam Jangka Panjang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Petani menanam padi di areal persawahan di Desa Srgai, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, saat Gunung Raung menyemburkan abu vulkanik beberapa waktu lalu. (Shulhan Hadi/RadarBanyuwangi.id)

SEMBURAN abu vulkanik gunung ternyata membawa dampak positif di bidang pertanian. Dalam jangka waktu panjang, abu vulkanik gunung dapat membantu kesuburan tanah.

Abu vulkanik Gunung Raung yang sempat menyembur pada Februari 2021 lalu, memang sempat membuat sebagian petani resah. Sebab, abu vulkanik Gunung Raung mengenai daun tanaman.

”Kalau abu vulkanik mengenai daun dan menutupi permukaan hijau daun, maka tanaman tidak bisa melakukan fotosintesis dengan baik,” ungkap Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda.

Jika abu menutup permukaan daun dalam jangka waktu lama, maka daun akan gosong mirip terbakar dan membusuk.

”Kalau kena semburan abu vulkanik kemudian terkena hujan deras, mungkin agak mendingan karena permukaan daun masih terkena sinar matahari dan bisa melakukan fotosintesis,” jelasnya.

Dalam jangka pendek, terdapat dua dampak yang dirasakan sektor pertanian dari semburan abu vulkanik gunung. Di satu sisi, produktivitas lahan akan turun akibat tingkat keasaman tanah (pH) yang turun karena adanya sebaran abu di tanah. Namun di sisi lain, abu vulkanik tersebut juga mengusir hama serangga maupun mematikan tanaman liar (gulma).

Meski demikian, kata Ilham, dalam jangka panjang abu vulkanik itu akan meningkatkan tingkat kesuburan lahan. Abu vulkanik Gunung Raung jika masuk ke dalam permukaan tanah dalam jangka waktu lama akan berdampak positif dan membantu kesuburan tanah. Kadar pH dari tanah setelah terkena abu Gunung Raung berada pada angka 6–7. Padahal, sebelum adanya semburan abu Gunung Raung, kadar tanah di lahan pertanian sangat asam.

”Dengan meningkatnya kadar pH ini bisa menetralkan tanah yang asam tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, abu Gunung Raung tersebut banyak mengandung silika. Silika itu sendiri merupakan unsur molekul yang memang dibutuhkan oleh tanaman dan tanah. Dengan adanya unsur molekul silika yang dibawa oleh abu vulkanik ini, membuat tanah yang terkena abu Raung berubah menjadi subur.

”Ini berpengaruh sekali terhadap kesuburan tanah. Dan memang dibutuhkan oleh tanah molekul silika ini,” tutur Ilham.

Pada saat aktivitas Gunung Raung meningkat dan menyemburkan abu vulkanik pada bulan Februari 2021 lalu, tercatat sekitar 440 hektare area pertanian di Banyuwangi terdampak sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Raung.

Kerusakan terparah terjadi di empat kecamatan terdekat, yakni Kalibaru, Sempu, Songgon, dan Glenmore yang merupakan kawasan lereng gunung dengan tinggi 3.332 meter dari permukaan air laut (mdpl) ini.

Tanaman yang rusak mulai dari komoditas padi, bawang, petai, cabai, timun, labu, buncis, terong, tomat, hingga semangka. Tanaman yang rusak terutama jenis hortikultura di kantong-kantong pangan Banyuwangi. Petugas Penyuluh Lapang (PPL) juga telah diterjunkan untuk memantau lahan secara rutin serta memberikan konsultasi dampak jangka pendek kepada petani. Tetapi pada umumnya para petani sudah paham apa yang harus dilakukan.

Berkaca dari pengalaman turun-temurun, petani yang berada di lereng Gunung Raung bersama petani yang lain melakukan antisipasi jika terjadi hujan abu vulkanik. Untuk melindungi tanaman, petani biasanya mereka memasang plastik bening yang dikaitkan ke bambu. Sehingga sinar matahari tetap masuk, tetapi debu tidak sampai menempel ke daun.

Pada tahun 2015 silam, saat aktivitas Gunung Raung meningkat dan mengeluarkan semburan abu vulkanik, Dinas Pertanian Jawa Timur dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Malang beserta Dinas Pertanian Banyuwangi, melakukan uji lapangan di lahan pertanian yang ada di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Uji lapangan itu, untuk mengetahui langsung dampak dari semburan abu vulkanik Gunung Raung. Dari penelitian tidak ada efek buruk terhadap pertanian terkait adanya abu Gunung Raung ini.

Sumber : https://radarbanyuwangi.jawapos.com/features/16/12/2021/abu-vulkanik-bisa-suburkan-tanah-dalam-jangka-panjang