PURWOHARJO- Kerukunan antar umat beragama menjadi bekal penting bagi kemajuan Kabupaten Banyuwangi. Hal itu diungkapkan oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat menghadiri perayaan Asadha 2.560 tahun Budhis di Pantai Grajagan, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Minggu (30/10).
“Banyuwangi bisa maju seperti ini berkat bapak ibu semua dalam menjaga kerukunan antar umat beragama. Tidak mungkin investor datang ke Banyuwangi dan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat jika kondisi Banyuwangi tidak aman,” kata Bupati Anas.
Dihadapan ratusan umat Budha dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyuwangi yang dipimpin langsung oleh Ketua FKUB KH. M. Yamin, Bupati Anas mengharap umat beragama di Banyuwangi terus meningkatkan kerukunan dan tidak terpengaruh berbagai provokasi SARA.
“Kini di media sosial sedang marak provokasi SARA yang ingin membenturkan antar umat beragama, itu jangan sampai terjadi di daerah kita ini,” pintanya. Kerukunan antar umat beragama, terang dia, juga menjadi pilar penting dalam menjaga NKRI.
“Yang paling mudah untuk mengadu sesama anak bangsa itu dengan provokasi agama, maka penting menjaga kerukunan ini,” katanya. Dalam kesempatan itu, Bupati Anas juga mengajak umat Budha dan segenap elemen masyarakat lainnya, untuk ikut berpartisipasi dalam menyukseskan program-program Pemkab Banyuwangi, baik program yang berada di tingkat kabupaten maupun yang berada di tingkat desa.
Di antara program yang kini sedang digalakkan itu Children Center dan Penanganan UGD Kemiskinan. Anas mengajak para pendeta dan pemuka agama untuk ikut menyosialisasikan kepada umat. “Melalui program-program itu, bapak semua bisa turut melaporkan jika terjadi tindak kekerasan terhadap anak, atau ada anak telantar, orang sakit atau rumah tidak layak huni kepada call center atau bisa langsung ke kepala desa,” ungkapnya.(radar)