Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Dapat Pelajaran Berharga dari Tempat Kerja

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

poliwangiALAN tampak semringah saat dirinya dinyatakan sebagai wisudawan Politeknik Negeri Banyuwangi, ahli madya, terbaik dari jurusan informasi teknologi (IT) dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,73.

Ada tiga rekannya beda jurusan yang masing-masig mendapat IPK tertinggi, yaitu Muhammad Arifin juru teknik mesin dengan IPK 3,61 dan Ahmad Faiq Rois mahasiswa jurusan teknik sipil dengan IPK 3,69.

Saat diumumkan sebagai wisudawan terbaik, awalnya pemuda lajang itu tidak menyangka dirinya yang akan dipanggil. Pemuda yang saat ini masih berumur 23 tahun itu mengaku tidak menyiapkan strategi khusus saat hendak mengerjakan soal ujian dan saat menempuh skripsi.

Dirinya hanya berusaha seperti layaknya mahasiswa yang menempuh semester akhir. meski begitu, Alan yang saat ini telah mengabdikan diri di CV. Pro Grammer itu mengaku cara belajamya terinspirasi tempatnya bekerja Sebagai seorang IT, dia dituntut bisa mengatasi semua kebutuhan perusahaan yang berkaitan dengan penggunaan IT.

“Tugas saya membuat program sistem informasi karyawan, katalog. membuat SMS gate way, dan lain-lain,” kata Alan kemarin. Oleh sebab itu, tidak heran jika penguasaan dunia kerja di bidang IT itu dia aplikasikan pada mata kuliah IT di kampus Politeknik Negeri Banyuwangi. menurut anak pasangan Alwi dan Warsini itu, dengan menguasai bidang lT`, maka semua materi perkuliahan bisa dipahami dengan baik.

“Mungkin karena saya sudah bekerja di bidang IT, sehingga saat materi kuliah IT tidak begitu kesulitan,” kata pria asal Desa Karangbendo, Dusun Karanganyar, Rogojampi, itu. Alan menambahkan, keputusannya kuliah di Politeknik Negeri Banyuwangi didasarkan atas hobinya mengutak-atik komputer.

Setelah lulus SMAN l Rogojampi, Alan langsung melanjutkan kuliah. Kampus yang dia pilih adalah Poliwangi. Selain dekat tempat tinggalnya, dia meyakini Poliwangi akan menjadi sebuah kampus besar dengan sarana-prasarana lengkap. Rupanya prediksi Alan tepat’. Tidak begitu lama, status Poliwangi berubah menjadi negeri.

Perubahan status itu juga diikuti sarana dan prasarana yang menunjang proses belajar-mengajar. “Tidak perlu jauh-jauh kuliah. karena Di Banyuwangi sudah ada Poliwangi. Itulah sebabnya saya pilih Poliwangi,” tegas anak kedua dan’ tiga bersaudara itu. Seakan menegaskan lulusannya.

Direktur Poliwangi Ir. H. Asmuji MM Mengatakan, bidang studi teknik informatika fokus menghasilkan lulusan yang berkompeten menganalisis, mendesain, dan mengimpletasikan teknologi informasi sesuai kebutuhan perusahaan. ‘Alan adalah salah satu contoh mahasiswa Poliwangi yang sukses menerapkan teori dan praktik di tataran dunia kerja.” cetusnya.

Asmuji mengatakan, lingkup studi di jurusan ‘teknik Informatika, Poliwangi, sangat luas dengan penekanan bidang pemograman, komputasi, dan rancang bangun perangkat lunak. Jurusan Teknik Informatika, Poliwangi, berorientasi pada teknologi object oriended, multimedia, web, database, dan jaringan komputer.

“Diharapkan, setelah menyelesaikan studinya, mahasiswa mempunyai kemampuan membangun sistem berbasis komputer demi meningkatkan efisiensi kerja dan mendukung keuggulan strategis organisasi dalam berkompetisi,” ujar Asmuji. Asmuji menambahkan dalam rangka mengisi kebutuhan dunia industri dengan tenaga kerja yang handal dan profesional, Poliwangi memegang peran sangat penting.

“Kuliah di politeknik memiliki prospek yang cerah. Bahkan, saat ini kebutuhan atas tenaga ahli di bidang teknik semakin banyak. Hal itu mengingat perkembangan dunia industri di Indonesia yang semakin lama semakin berkembang.

Namun, masih banyak masyarakat yang memiliki pandangan yang salah mengenai politeknik. Mereka masih beranggapan jenjang diploma, terutama teknik, tidak bergengsi dan tidak ada jaminan masa depan,” pungkasnya. (radar)