SEMPU – Nasib apes menimpa Suwanto, 35. Warga Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, itu dihajar massa hingga babak belur saat menambal ban motor di Dusun Gantung, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, kemarin malam (16/4). Beruntung, aparat Polsek Sempu yang mendapat laporan warga segera datang ke lokasi kejadian.
Suwanto yang sudah babak belur itu langsung dievakuasi dan dibawa ke polsek untuk dimintai keterangan. “Kita datang, Suwanto sudah babak belur,” cetus Kapolsek Sempu, AKP Jainur Holiq, melalui Kanitreskrim, Aiptu Subakti. Menurut kanitreskrim, kejadian itu terjadi sekitar pukul 20.00 Kamis malam (16/4). Sebelum kejadian, Suwanto naik motor Yamaha Nouvo.
Dia dari tempat praktik pengobatan alternatif di Desa Sragi, Kecamatan Songgon. “Saat pulang itu ban motornya bocor,” terangnya. Lantaran ban motornya bocor, Suwanto mendatangi bengkel milik Burhan, 45, di Dusun Gantung, Desa Gendoh, Kecamatan Sempu. “Karena sudah malam, Suwanto oleh Burhan disuruh masuk ke rumahnya sambil menunggu ban motornya ditambal,” katanya.
Saat berada di dalam rumah itu, Suwanto berdiri dan mendekati motor Suzuki Shogun milik Burhan yang diparkir di ruang tamu.Tidak lama, korban mendekati Burhan sambil menepuk pundaknya. “Dikira akan menghipnotis, Burhan langsung teriak maling,” ungkapnya. Ada teriakan maling ini, warga langsung berhamburan. Mereka menangkap Suwanto dan mengajar ramai-ramai hingga babak belur.
“Kami datang sudah babak belur,” jelasnya. Esok harinya, Jumat (17/4), keluarga Suwanto dari Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, datang ke polsek setelah dihubungi anggota polisi yang jaga. Keterangan keluarga, Suwanto mengalami gangguan jiwa dan sedang menjalani proses pengobatan alternatif di Desa Sragi. “Jadi, ini hanya salah paham,” katanya.(radar)