Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Empat Spesies Penyu Bertelur di Sukamade

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

MESKI masih gelap gulita, tim ekspedisi jelajah yang waktu itu berangkat bareng dengan 18 mobil Fortuner yang tergabung dalam Jatim Fortuner Club  (JPC) tetap semangat untuk pergi ke Pantai Sukamade, Desa Sukamade, Kecamatan Pesanggaran.

Jarum jam waktu kami berangkat masih menunjukkan pukul 05.00 pagi. Suhu dingin pun menemani kami selama perjalanan dari Desa Sarongan ke Pantai Sukamade. Jarak yang harus ditempuh tim ekspedisi jelajah untuk menuju Pantai Sukamade dari Teluk Hijau memang hanya berjarak 15 Km saja.

Namun. kami butuh waktu sekitar 2 jam untuk sampai di Pantai Sukamade. Mengingat, jalan yang kami lewati adalah jalan tanah bebatuan yang ada di tengah Tlaman Nasional Meru Betiri (TNMB).  Kami juga harus menyeberangi sebuah sungai untuk sampai di pantai yang terkenal dengan tukiknya ini.

Sekitar pukul 07.00 pagi akhirnya kami sampai juga di Resor Sukamade. Sesampai di sana, kami harus memarkir kendaraan kami di resort Sukamade. Sebab, untuk menuju bibir pantai Sukamade harus dilewati dengan jalan kaki sekitar 1 Km melewati hutan.

Tidak masalah bagi kami meski harus berjalan kaki. Di resort tersebut juga ada beberapa penginapan yang disediakan oleh pihak TNMB kepada Para pengunjung yang ingin menginap. Karena di sana adalah pantai tempat penyu bertelur, di Resort Sukamade juga ada tempat penangkaran penyu.

Pengunjung bisa dengan bebas melihat telur maupun tukik yang telah diselamatkan. Selain itu, para pengunjung juga bisa melepas tukik di Pantai Sukamade.  Pantai Sukamade memang punya keunikan berupa sebagai habirat penyu bertelur.

Dari tujuh spesies penyu yang tersisa di dunia. Indonesia merupakan tempat bertelur bagi enam spesies penyu. Dan empat dari spesies penyu itu bertelur di Pantai Sukamade.  Keempat spesies tersebut adalah penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys embricata), penyu lekang (lepidocelys coreceae). dan penyu belimbing (Dermachetys coriaceae).

“Hampir setiap hari, utamanya malam hari pasti ada penyu bertelur di sini. Satu penyu bisa menetaskan 100 telur,” kata Kepala Resor Sukamade, Hartono.  Di Pantai Sukamade, selain bisa menikmati banyaknya telur yang bertelur di sana juga bisa menikmati pemandangan pantai yang sangat bagus.

Pasir di Pantai Sukamade berwarna kecokelatan, tekstur pasirnya juga sangat halus. Karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, tidak salah jika ombak di Pantai Sukamade sangat besar.  Bukit-bukit juga terdapat di sekitar Pantai Sukamade, tentunya habitat hewan hutan yang ada di Pantai Sukamade juga masih  sangat banyak.

Kami pun tidak kesulitan untuk menjumpai burung elang, rangkok. burung hantu yang ada di Pantai Sukamade. Tampaknya, pemandangan ini menandakan bahwa memang kawasan Pantai Sukamade ini memang masih sangat alami.

Suasana di Pantai Sukamade juga sangat tenang, Letak Pantai Sukamade yang jauh dari keramaian bisa dijadikan pengunjung yang ingin melepas penat di Pantai Sukamade. Pantai Sukamade juga merupakan segitiga berlian yang dimiliki Banyuwangi selain Gunung Ijen dan dan Pantai Plengkung yang ada di Taman Nasioanal Alas Purwo (TNAP).

Di Pantai Sukamade ini merupakan pantai akhir kami yang kami kunjungi selama melakukan ekspedisi dari Pantai Bama yang ada di Taman Nasional Baluran. Selama tujuh hari lamanya melakukan ekspedisi jelajah pantai, kami banyak sekali menjumpai pantai yang beraneka ragam.

Mulai dari pantai berpasir hitam, putih dan kecokelatan. Ekspedisi yang kami lakukan ini tidak hanya sekadar untuk kami kunjungi saja. Melainkan, agar seluruh masyarakat Banyuwangi ini tahu bahwa pantai- pantai yang ada di timur Pulau Jawa sangat bagus-bagus khususnya yang ada di Banyuwangi.

Tentunya juga, harapan kami dengan ekspedisi jelajah pantai yangkami lakukan  pemerintah bisa lebih mengembangkan lagi wisata pantai yang dimiliki oleh Banyuwangi. Sebab. tidak sedikit kami menemui pantai yang sebenarnya bagus akan tetapi masih kurang perhatian atau perawatan. (radar)