Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Hujan Debu di Lereng Raung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SONGGON – Gunung Raung yang berstatus Siaga atau level III sejak Senin (29/6), tampaknya mulai berdampak bagi warga yang ada di sekitarnya. Kemarin (3/7), sejumlah kampung yang ada di lereng gunung berapi itu terjadi hujan abu.

Bupati Abdullah Azwar Anas dan Komandan Kodim (Dandim) 0825  Banyuwangi, Letkol (Kav) Mangapul Hutajulu, berkunjung ke perkampungan  yang ada di lereng gunung yang sering  batuk sepekan terakhir ini. Dandim naik ke lereng Gunung Raung mulai pukul 08.00, dan berkeliling di sejumlah perkampungan di wilayah Perkebunan Bayu Kidul, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.

Sedang Bupati Anas tiba di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA)  Raung pukul 14.00. “Saya dengar sendiri ada suara gemuruh,” cetus Dandim Mangapul Hutajulu. Saat mengunjungi sejumlah perkampungan  yang ada di lereng Gunung Raung, Dandim mengaku  bukan hanya mendengar suara gemuruh.

Tapi juga melihat ada  hujan abu vulkanik. “Ada hujan abu  vulkanik, tapi masih tipis,”   katanya. Mangapul Hutajulu menyebut,  dari hasil pantauannya sejumlah perkampungan yang terkena hujan debu itu di antaranya Dusun Dangi, Bejong, Lider, Mangaran, semuanya Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.

Hujan debu juga  terjadi di daerah Butaran, Coklat, dan Tengkoran, wilayah Kecamatan Glenmore. “Kami lihat  di beberapa titik terjadi hujan debu,” ungkapnya. Usai melihat kondisi di masyarakat,  jelas Hutajulu, pihaknya juga langsung melihat peta rencana kontigensi (perencanaan yang digunakan  dalam siklus risiko) bencana, mulai persiapan jalur evakuasi, titik kumpul, serta berbagai kesiapan lainnya.

Termasuk berkoordinasi dengan BPBD, ke polisian, dan instansi terkait. “Perlu mewaspadai,  jika sewaktu-waktu terjadi kemungkinan terburuk,” cetusnya.

Pada wartawan Jawa Pos Radar Genteng, Mangapul mengaku sudah mendata warga yang tinggal di daerah zona merah atau terdampak langsung jika gunung api meletus, di antaranya Kampung Ndani, Lider, Bejong, dan tiga kampung di wilayah Kecamatan Glenmore, yakni kampung tengkorak 24 ada  kepala keluarga (KK), Kampung Coklat ada 14 KK, dan kampung Butaran dengan 17 KK.

Dari laporan yang diterima, tiga kampung itu masuk dalam wilayah perkebunan, dan mereka bekerja sebagai peternak kambing Ettawah. “Besok (hari ini) kita akan tinjau  di kampung Tengkorak, Butaran, dan Coklat,” katanya.  Dari hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, hujan abu vulkanik yang terjadi di enam kampung tersebut hingga kini masih belum membahayakan bagi kesehatan.

Tim BPBD, juga sudah menyiapkan masker di masing-masing titik. Hanya, masker itu belum dibagikan karena menunggu komando. “Kita berdoa semoga Gunung Raung bisa kembali normal, dan warga tetap tenang,” harapnya. (radar)