Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Jelang Lebaran, Ribuan Pemudik Padati Pelabuhan Ketapang Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: TIMES Indonesia

BANYUWANGI – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, pelabuhan Ketapang Banyuwangi sudah dipadati oleh ribuan penumpang.

Baik pemudik dari Bali maupun dari Jawa tersebut berencana merayakan Lebaran 2020 bersama keluarga di kampung halaman meski di tengah pandemi COVID-19.

Dilansir dari TIMES Indonesia, berdasarkan data dari PT ASDP Indonesia Ferry, pada Minggu (17/5/2020) kemarin, setidaknya ada sebanyak 6.467 penumpang yang sudah berlalu lintas di Selat Bali.

Yakni, tercatat ada kurang lebih 4.176 penumpang dari pelabuhan Gilimanuk Bali. Dengan total kendaraan sebanyak kurang lebih 2.066 menuju Jawa.

Sebaliknya, tercatat sebanyak kurang lebih 2.291 penumpang di pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Dengan total kendaraan sebanyak kurang lebih 1.971 menuju Bali.

Dari kedua pelabuhan, didominasi oleh penumpang yang menggunakan kendaraan roda empat umum maupun pribadi.

“Secara umum pelabuhan Ketapang masih beroperasi,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry cabang Ketapang Banyuwangi, Fahmi Alweni, Senin (18/5/2020) kemarin.

“Ada sebanyak 27 kapal yang beroperasi,” imbuhnya.

Jumlah tersebut, kata Fahmi, tidak seberapa jika dibandingkan dengan tahun-tahun lalu. Hal ini dikarenakan, masyarakat lebih banyak berdiam diri di rumah atau bertahan di perantauan guna pencegahan penyebaran COVID-19.

Sementara itu, pantauan TIMES Indonesia di pelabuhan Ketapang, untuk arus kendaraan logistik sendiri masih terbilang normal seperti hari-hari biasanya.

Sedangkan arus kendaraan umum baik roda 2 maupun 4, puncak kepadatan penumpang berada di malam hari.

“Biasanya yang dari Bali itu dimalam hari. Kalau siang hari sepi. Namun tidak seperti mudik tahun kemarin,” katanya.

Menurut Fahmi, terpantau untuk malam ini Senin (18/5/2020), jumlah penumpang pejalan kaki dan roda dua terbilang sedikit.

Untuk bisa menyeberang, juga harus melalui beberapa tahapan cek poin yang diberlakukan. Seperti surat sehat ataupun keterangan dari Pemerintah Desa.

Apabila persyaratan itu sudah dilengkapi, jelas Fahmi, barulah penumpang bisa melakukan pembelian tiket.

Sebelum membeli tiket pun, pihak pelabuhan akan melakukan verifikasi terlebih dahulu.

“Jelang Lebaran 2020 ini, dari Ketapang hampir tidak ada pejalan kaki yang melakukan perjalanan ke Bali. Untuk roda dua hanya ada beberapa, Itu pun harus mendapat rekomendasi atau cek poin dari Gugus Tugas. Dan setiap kapal hanya bisa mengangkut 30 sampai 40 penumpang saja, tidak lebih,” pungkasnya.