MUNCAR-Kapal sekoci Cahaya Bone milik Tajudin, 55, warga Dusun Kalimati, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, terbalik saat berada di tengah laut wilayah perairan Pelusut kemarin pagi (31/5). Dalam kecelakaan laut itu, satu orang pemancing yang belum diketahui identitasnya hilang, ikan hasil tangkapan seberat lima ton habis tenggelam.
Rombongan para nelayan ini, berangkat dari Pelabuhan Muncar pada Sabtu (30/5) sekitar pukul 13.00. Saat berangkat itu, nelayan yang ada di kapal sekoci ini ada 19 orang. Dari jumlah itu, tujuh di antaranya tukang pancing yang sengaja ikut.
“Kami tidak tahu nama- nama tujuh orang itu,” cetus Abdul Hadi, 35, salah satu Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Cahaya Bone. Setelah semalaman mencari ikan di tengah laut, pada Minggu pagi (31/5), mereka berniat pulang. Sekitar pukul 10.00, saat memasuki perairan Pelusut atau di sekitar Teluk Biru, tiba-tiba ada ombak besar.
“Ombaknya besar, tingginya sekitar 1,5 meter,” terangnya. Dihantam ombak besar, kapal terombang-ambing. Sejumlah ABK berupaya untuk mengamankan kapal. Tapi malang, upaya pengamanan gagal dan kapal yang ditumpangi malah terbalik.
“Saya bersama Suyanto, Sodik, dan Abdul Rohan terjebak dalam kapal,” ungkapnya. Dengan sisa tenaga yang ada, Hadi bersama ketiga temannya itu terus berupaya agar bisa keluar dari kurungan kapal yang sudah terbalik itu. “Saat kapal terbalik itu ada dua penumpang anak-anak yang masih berumur enam tahun dan sepuluh tahun, keduanya selamat,” katanya.
Para korban ini, akhirnya berhasil diselamatkan oleh sejumlah nelayan yang segera berdatangan. Mereka, langsung dibawa ke pelabuhan Muncar. “Kami ditolong oleh temen-temen nelayan,” ujarnya. Tapi sayang, saat proses evakuasi itu ada satu nelayan yang tidak ditemukan.
Nelayan yang hilang itu, salah satu dari tujuh nelayan pancing yang menumpang. “Sebenarnya sempat ditolong tapi lepas,” katanya. Akibat kapal terbalik itu, Abdul Hadi mengalami luka. Kaki kanannya terkilir karena tergencet kayu saat kapal terbalik. Kondisi fisiknya masih cukup lemah dan trauma pasca kejadian yang nyaris merenggut nyawanya itu.(radar)